Website counter

Sabtu, 30 Juni 2012

Asal Tuhan Senang

Baca : Kejadian 8 : 15 – 22 dan Kejadian 6 : 9 – 22
…. Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. (Kejadian 8 : 21)

Bagaimana cara membuat seseorang mengabulkan keinginan kita? Ada banyak cara, salah satunya adalah dengan menyenangkannya. Sebagai penjual atau produsen, kita berusaha menyenangkan pelanggan dengan memberikan hadiah atau diskon khusus agar mereka loyal. Agar pujaan hati mau menerima cinta kita, pasti kita terlebih dahulu melakukan berbagai aksi yang membuat dia senang. Bagi orang-orang yang ingin urusannya beres dengan pejabat, mereka menyediakan wanita, mobil atau uang sebagai ″kado″. Bagi bawahan yang ingin cepat naik pangkat atau naik gaji dengan cara licik, mereka melakukan segala cara agar bapak senang (ABS).

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kalau kita bisa menyenangkan manusia, terlepas dari itu tujuannya baik atau jahat, apakah kita pun selalu mampu menyenangkan hati Tuhan melalui perbuatan kita? Kisah perjanjian Nuh dengan Tuhan bisa terjadi karena sebelumnya Nuh terlebih dahulu memberikan korban bakaran yang harum bagi Tuhan. Saat kita mempelajari riwayat Nuh, kita akan tahu Nuh seseorang yang benar dan tidak bercela di antara orang sejamannya. Perbuatan sehari-hari Nuh jelas menyenangkan hati Tuhan sehingga dialah yang terpilih untuk selamat saat Tuhan menghukum dunia. Tuhan memampukan Nuh membuat bahtera yang luar biasa besarnya dan mengasuh pasukan binatang yang puluhan hari tinggal bersamanya dalam bahtera.

Hati Tuhan akan disenangkan saat perbuatan sehari-hari kita seturut firman Tuhan. Memang betul kita manusia yang tidak sempurna, yang setiap hari bisa jatuh dosa, namun kita pasti mampu menyenangkan hati Tuhan kalau kita menghidupi kebenaran firman Tuhan di tengah dunia yang penuh dosa ini. Orang dunia bisa ABS, kita bisa ATS (asal Tuhan senang). {rtgr}

Catatan           : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 27 Juni 2012
Pertanyaan     : Apakah aku selalu berusaha menyenangkan hati-Nya?
Aplikasi          : Jadilah pelaku firman.
Doa                 : Tuhan, ajar aku selalu mampu menyenangkanmu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar