Website counter

Kamis, 18 November 2010

Pelecehan

Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Matius 13 : 55

Bacaan : Matius 33 : 53 – 58

Pelecehan, setiap kita tentu pernah mengalaminya. Entah itu berupa kata-kata, bahasa tubuh, kekerasan secara fisik atau tulisan-tulisan yang menyudutkan diri kita. Setiap kita tentu merasa sakit hati saat dilecehkan. Telinga kita akan panas saat mendengar ada seseorang yang dengan lantang menjelek-njelekan keluarga kita atau prestasi yang kita buat. Kita merasa tidak nyaman saat ada sekelompok orang mengucilkan kita karena profesi yang kita jalani. Kita merasa terluka saat mendapat perlakuan tidak adil dari masyarakat atau pemerintah karena kita miskin dan bukan orang penting. Pelecehan selalu terjadi di mana-mana dan kepada siapa saja. Seorang presiden bahkah Tuhan sekalipun pernah mengalami pelecehan.

Beberapa waktu lalu presiden negara kita SBY dan beberapa menterinya didemo mahasiswa dan beberapa ormas gara-gara beberapa kasus seperti Bank Century dan pelanggaran perbatasan oleh kapal patroli Malaysia. Reaksi sebagian orang yang tidak puas dengan keputusan presiden hanya bisa membuat saya geleng-geleng kepala tak mengerti akan logika mereka. Saya menghargai pendapat dan keinginan hati mereka yang tidak puas, sah-sah saja mereka berdemo. Namun ketika melihat mereka menggusung foto SBY, Budiono dan Sri Mulyani, memasang taring di mulut Budiono dan Sri Mulyani, dan kemudian menginjak-injaknya, saya merasa ungkapan ekspresi mereka sudah kebablasan. Pemimpin pun tak luput dari kesalahan, mereka pun tetap pantas dihormati, bukannya dilecehkan saat salah. Pemimpin memang perlu di tegur saat berbuat salah, tetapi bukan untuk dilecehkan. Saat kita melecehkan pemimpin negara, itu sama saja kita menginjak-injak negara Indonesia dan secara tidak langsung melecehkan Tuhan yang memberikan mereka mandat untuk memimpin negeri ini.

Yesus pun sering mengalami pelecehan karena Dia menyuarakan kebenaran. Walaupun Yesus sempurna dan tak pernah berbuat dosa, Yesus tetap mengalami pelecehan. Ketika pulang kampung, penduduk desanya dengan sinis berkata siapa sih Yesus, Dia kan cuma anak tukang kayu. Ujung-ujungnya mereka menolak Dia. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi pun sama saja, mereka beberapa kali dengan sengaja berusaha melecehkan dan menjatuhkan Yesus. Salah satunya cara dengan membawa seorang perempuan yang kedapatan berzinah (Yohanes 78 : 2 – 11). Mereka sengaja ingin melecehkan Yesus, namun akhirnya mereka sendiri yang malu. Ketika akhirnya mereka berhasil melakukan konspirasi yaitu menyalibkan Yesus (Lukas 23 : 33 – 43), mereka pun kembali melecehkan Yesus dengan berkata : "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Yesus membalas pelecehan mereka dengan berkata : "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Apakah hari ini Anda merasa sakit hati karena dilecehkan? Ingatlah Yesus dan belajarlah dari-Nya. Yesus sudah memberikan teladan bahwa membalas pelecehan dengan kasih akan membuat orang respect dengan hidup kita. Kita tidak bisa mencegah orang lain melecehkan kita, namun kita bisa mengendalikan suasana hati kita. Jangan menyimpan dendam atau merencanakan sesuatu yang jahat karena kita dilecehkan, namun belajarlah mengampuni dengan tulus. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar