Website counter

Selasa, 16 November 2010

Capek Deh!


Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia. Amsal 26 : 4

Bacaan : Amsal 26 : 1 – 11

Saya mempunyai seorang teman cowok yang sangat pendiam dan tidak akan bertindak kalau tidak di suruh. Karena pendiamnya, dia tidak mau melakukan tindakan apapun karena malasnya minta ampun. Dalam beberapa pertemuan dia mengeluh kepada saya ingin mencari pekerjaan baru yang gajinya lebih besar, namun bertanya tentang lowongan pekerjaan kepada rekan-rekan satu jemaat saja malasnya minta ampun, sehingga saya yang membantunya mencarikan lowongan. Saya menyuruhnya untuk mengajak satu sama lain jemaat untuk doa bareng dan spend time, dia menjawab nanti saja. Minggu depannya saya tanya, dia berkata belum ngajak doa maupun spend time. Ketika saya tanya kenapa nggak bisa ngajak, alasannya nggak punya pulsa. Ketika saya suruh beli pulsa, alasannya nggak punya duit. Saya menawarkan untuk memberikan pulsa gratis asal di gunakan untuk pelayanan (karena saya punya usaha sampingan jualan pulsa) dia nggak mau. Jujur dalam hati saya kesal dan jengkel. "Duh, Ini anak umurnya jauh lebih tua dibanding saya namun kok bebal banget sih ...!!!"

Amsal 26 dari ayat satu sampai sebelas dengan rinci menuliskan tentang orang bebal. Orang bebal adalah orang yang tahu tentang apa yang benar namun dia tak mau melakukan walaupun sudah diberikan pengarahan berkali-kali. Sebelum para pembaca ikut-ikutan menghakimi teman saya, mari kita belajar instrospeksi diri sejenak apakah kita termasuk orang yang bebal. Apakah kita membuat orang lain lelah dan akhirnya berhenti ngomong dengan kita, karena kita tak mau diarahkan dan dinasehati? Apakah kita termasuk orang yang sombong sehingga tidak mau mendengarkan nasehat? Apakah harus Tuhan sendiri yang menghajar kita baru kemudian kita tobat dan sadar? Kadang kita begitu mudah menghakimi kebebalan orang lain, namun kita sendiri kadang tidak sadar bahwa kita pun sama bebalnya. Kita tidak disiplin dalam menggunakan waktu, tidak disiplin dalam menepati janji, malas untuk melakukan satu tindakan yang positif, menganggap diri sendiri yang paling benar dan orang lain bukan siapa-siapa.

Setiap orang pasti memiliki kelemahan dan pernah melakukan kesalahan, namun jangan sampai kita menjadi orang bebal. Dengarkan nasehat orang-orang yang membimbing kita ke arah yang benar. Kalau diri kita sadar memiliki satu tabiat buruk, lembutkan hati dan belajarlah untuk berubah. Jadilah murid Yesus yang bukan hanya bisa setia datang ke gereja di hari minggu dan datang PDG di hari rabu, namun tak pernah mau mendengarkan apalagi melakukan apa yang pembimbing rohani nasehatkan. Orang bebal tidak akan pernah sukses dalam menjalani hidup di bidang apapun. Jadilah seorang Kristen yang terus menerus mau mendengarkan nasehat dari firman Tuhan dan terus berubah ke arah yang semakin lebih baik. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar