Website counter

Selasa, 16 November 2010

Biji Mata


Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Ulangan 32 : 10

Bacaan : Ulangan 32 : 1 – 14

Awal Bulan November ini saya mengalami sakit mata. Awal kejadiannya sepele yaitu saya berjalan-jalan di sebuah Mall di Kota Semarang dan ketika pulang terjadi hujan abu yang sangat tipis akibat letusan Gunung Merapi. Saya waktu itu memang tak memakai kacamata sehingga esok harinya salah satu mata saya langsung bengkak dan sangat sakit ketika kena cahaya. Ketika menatap layar monitor, mata saya terasa perih sehingga selama satu hari saya terpaksa "cuti" menulis sambil mengobati mata. Dengan air hangat dan obat tetes mata, saya bersihkan mata saya sehingga berangsur membaik. Seorang kawan juga memberikan obat mata ketika melihat mata saya yang bengkak. Saya sangat menghargai mata saya oleh karena itu saya benar-benar menjaganya sebaik mungkin dan sangat bersyukur hari ini bisa kembali pulih.

Mata adalah salah satu organ tubuh kita yang sangat kita sayangi karena dengan mata kita bisa melihat apapun. Sama seperti biji mata, Tuhan pun sangat mengasihi dan menjaga kita. Tuhan tak rela kita menderita karena rasanya sangat tidak nyaman. Seringkali saat mata kita sehat, kita kurang mengucap syukur kepada Tuhan karena masih bisa melihat. Saat kita sakit mata barulah biasanya kita sadar mata kita sangat berharga. Mengapa Tuhan kadang-kadang sengaja membiarkan kita menderita, padahal kita sudah mencoba hidup seturut firman-Nya? Tuhan sengaja lakukan itu agar kita semakin bergantung kepada-Nya dan juga menegur kita. Serohani apapun kita, manusia tetaplah sosok yang tak luput dari kesalahan, dan sering tidak sadar saat berbuat salah. Tuhan ijinkan masalah timbul supaya kita sadar dan berubah. Tuhan ijinkan kita menderita agar kita selalu ingat kepada-Nya karena kecenderungan manusia yang selalu nyaman, biasanya hidupnya tidak bertumbuh. Sejarah Alkitab mencatat bangsa Israel selalu jatuh dosa saat nyaman. Jarang kita baca dalam Alkitab mereka bisa tetap setia selama ratusan tahun. Yang sering kita jumpai mereka jatuh bangun dalam dosa. Mereka jatuh saat nyaman, saat menderita mereka berbalik kepada Tuhan.

Hidup ini selalu penuh dengan variasi. Ada saatnya kita senang, ada saatnya kita susah. Ada saatnya kita bekerja, ada saatnya kita beristirahat. Kalau hari ini Tuhan ijinkan kita mengalami masalah, mari belajar untuk menguatkan diri dan tetap setia kepada Tuhan. Kalau hari ini Tuhan ijinkan kita bahagia, tetap pula setia dan melakukan yang terbaik untuk-Nya. Hidup kita ibarat biji mata Allah, oleh karena itu gunakan hidup kita untuk kemuliaan-Nya. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar