Website counter

Senin, 01 November 2010

Kesalahan Memalukan

Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Galatia 2 : 11

Bacaan : Galatia 2 : 11 – 14

Ada satu kejadian atau lebih tepatnya kesalahan memalukan di Tour d’Indonesia 2010 saat etape ketiga balapan memasuki Kabupaten Tegal pada hari Selasa, 26 Oktober 2010. Ketika rombongan pebalap sepeda memasuki jalan raya Adiwerna Tegal, para pebalap, ofisial, dan mobil-mobil yang mengawal para pebalap dibuat terheran-heran karena dari arah berlawanan, maupun belakang, warga dengan tenangnya melaju dan tak mau minggir. Tak nampak pula mobil polisi yang biasanya mensterilkan jalan. Seorang ofisial karena sangat marah melempar botol air ke sebuah mobil yang lewat begitu saja karena membahayakan rombongannya. Mencium aroma yang tidak beres, segera Chief Commissaire Tour d’Indonesia 2010 Jose Adolfo B Cruz menghentikan rombongan pebalap di depan kantor Kospin Jasa. Setelah diselidiki, ternyata mereka salah mengambil rute. Hal ini menjadi hiburan tersendiri bagi warga Tegal karena jarang-jarang ada pebalap kesasar rame-rame.

Siapakah di dunia ini manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan? Tidak ada. Anda dan saya pernah melakukan kesalahan, pertanyaannya apakah kita belajar dari kesalahan itu sehingga di waktu mendatang kita melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik. Para Murid Yesus pun pernah melakukan kesalahan, oleh karena itu Tuhan dalam salah satu firman-Nya mengajar kita untuk berani saling menegor satu sama lain kalau mendapati saudaranya berbuat salah. Kelemahan manusia adalah seringkali dia tidak bisa melihat kesalahannya dan sudah merupakan kewajiban tidak tertulis orang yang mengasihinya untuk menegornya dalam kasih. Beberapa waktu lalu saya dipanggil pendeta saya secara pribadi karena melakukan satu kesalahan. Waktu itu saya ada kesalahan dalam hubungan antar keluarga, saya ditegor dan saya jujur dibuat malu oleh kesalahan itu karena memang saya bersalah. Walaupun memalukan, saya berusaha introspeksi diri dan memperbaiki kesalahan sebagai wujud saya menghargai apa yang sudah pendeta saya lakukan. Petrus pun pernah mengalami kejadian memalukan saat ditegur Paulus. Paulus waktu itu melihat bahwa Petrus bertindak munafik sebagai orang yahudi. Saya percaya Petrus malu, namun Petrus mau belajar dan memperbaiki kesalahannya.

Berani mengakui dan memperbaiki kesalahan atau dosa yang memalukan sama susahnya seperti saat kita menegor kesalahan orang lain. Hari ini Anda mendapat tegoran atau harus menegor kesalahan orang lain? Miliki hati yang rendah hati karena kerendahatian akan membuat kita menegor dalam kasih atau bisa menerima tegoran dengan positif. Menegor atau ditegor adalah hal yang lumrah dalam kita menjadi Kristen. Lembutkan hati dan lihatlah tegoran dari sisi yang positif, maka rohani Anda akan terus bertumbuh dan di kemudian hari Anda terus bisa memperbaiki diri. • Richard T.G.R


Tidak ada komentar:

Posting Komentar