Website counter

Senin, 01 November 2010

No Body Perfect

Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Roma 15 : 1

Bacaan : Roma 15 : 1 – 7

Mengapa hidup beberapa orang diantara kita sering mengalami kekecewaan? Mengapa kita sering mudah kecewa dengan perlakuan teman-teman kerja? Mengapa kita sering kecewa dengan perbuatan sesama orang Kristen? Mengapa kita sering kecewa terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah? Mengapa kita sering kecewa terhadap orang tua atau saudara kandung sendiri? Jawaban simple untuk hal ini adalah kita terlalu perfectsionis dan tidak pernah memandang sesama kita sebagai manusia biasa yang pasti memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing.

Kita menganggap semua orang harus menjadi superman rohani yang tak pernah salah dan selalu berbuat baik kepada kita, padahal tidak mungkin kita menemukan orang yang seratus persen sempurna kecuali Yesus. Yesus yang sempurna saja di benci oleh dunia, mengapa kita ikut-ikutan dunia dengan membenci sesama kita? pendeta juga manusia yang bisa jatuh dosa. Presiden juga manusia yang bisa salah membuat kebijakan. Menteri juga manusia yang bisa salah ambil keputusan. Orang tua kandung kita juga manusia yang bisa salah dan berdosa, Anda sendiri juga manusia yang tak luput dari salah dan dosa. Kalau kita mau jeli membaca Alkitab, akan kita temui orang-orang yang dipakai Tuhan sebagai alat-Nya mulai dari Kejadian sampai Maleakhi pun pernah jatuh dosa. Musa pernah jatuh dosa, Samson pernah jatuh dosa, Petrus pernah jatuh dosa, Zakheus pernah jatuh dosa. Semua adalah orang berdosa, namun Tuhan memakai mereka semua karena Tuhan tahu setiap manusia yang dibuat-Nya bukan manusia super yang tak pernah salah membuat keputusan atau jatuh dosa.

Mari kita belajar memperlakukan semua orang dengan kasih sama seperti kita mengasihi diri sendiri. Saat kita salah dan jatuh dosa, tentu kita sangat berharap Tuhan dan manusia memaafkan dan mengampuni kesalahan dan dosa kita, perlakukanlah sesama kita sama seperti kita ingin di perlakukan oleh mereka. Dengan memiliki kasih, kita akan mudah mengampuni dan tidak kecewa. • Untung Budiono


* Tulisan ini dimuat di Renungan Spirit Next – Kamis, 04 November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar