Website counter

Selasa, 30 November 2010

Manusia Landak


Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. I Yohanes 4 : 20

Bacaan : I Yohanes 4 : 7 – 21

Ketika berlibur ke Pantai Pangandaran, Jawa Barat, saya dan beberapa sahabat berjalan-jalan ke hutan lindung dan masuk gua-gua alam yang ada disana. Nah, dalam salah satu gua tanpa sengaja saya bertemu seekor landak yang perlahan-lahan mendekat. Saya mengamatinya dengan waspada dan buru-buru minggir membiarkan sang landak lewat. Saya takut dan menjauh karena melihat duri-duri ditubuhnya yang sangat tajam dan bisa membuat saya terluka dalam sekejab mata. Landak adalah binatang penyendiri karena tak ada satupun hewan yang mau berteman dengannya. Namun menurut pemandu wisata di Pangandaran, landak tidak selalu sendirian. Antara bulan November dan Desember, landak-landak akan saling bertemu untuk kawin. Selama masa kawin mereka menidurkan duri-duri mereka, dan setelah musim kawin berlalu mereka kembali menegakkan duri.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, apapun denominasi gereja kita dan di gereja manapun, pasti akan kita temui satu atau dua jemaat yang menjengkelkan dan membuat kita tak nyaman. Jemaat bermasalah ini bisa di katakan "manusia landak" karena mereka akan menyerang kita dengan kesombongan, kata-kata kasar, kritik-kritik pedas, kekerasan secara fisik, ataupun tingkah laku menjengkelkan yang mereka miliki. Karena kita enggan dan tak sudi disakiti, tanpa sadar kebanyakan kita akan menghindar dan secara tak langsung mengucilkannya. Biar kapok dan jera! Mungkin itu alasan kita dan alasan itu cukup logis. Namun, Tuhan tentu punya rencana mengijinkan setiap gereja memiliki jemaat bermasalah ini. Tuhan ingin Anda dan saya belajar mengasihi orang-orang yang menyakiti kita.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, firman Tuhan berkata dengan jelas bahwa kalau kita tak mampu mengasihi yang kelihatan, kita tak mungkin bisa mengasihi Allah yang tak kelihatan. Hari ini mari kita diam sejenak dan introspeksi diri apakah kita mengucilkan "manusia landak" di sekitar kita dan tak mau mengasihinya? Allah adalah kasih, dan barangsiapa mengasihi Allah, ia juga harus mengasihi sesamanya.• Richard T.G.R

* Tulisan ini dimuat di RHK Aletea – November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar