Website counter

Selasa, 27 November 2012

Yang Realistis Dulu

Baca : Yohanes 1 : 35 – 51
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." (Yohanes 1 : 41)

Beberapa waktu lalu, salah satu majalah di Paris, Perancis memberikan sebuah kuis berhadiah dengan pertanyaan seperti ini: "Seandainya suatu hari Museum Louvre terbakar hebat. Anda kebetulan sedang berada di sana dan punya kesempatan untuk menyelamatkan satu lukisan dari sekian banyak lukisan yang ada di situ. Lukisan manakah yang akan Anda selamatkan?" Dari puluhan ribu pembaca yang membalas pertanyaan itu, redaksi hanya memilih satu jawaban yang dianggap paling bagus, yang berasal dari seorang pelukis muda. Dia menjawab, lukisan yang paling dekat dengan pintu keluar yang akan diselamatkan. Menurut majalah tersebut, jawaban itu sangatlah tepat karena di dalam Museum Louvre terdapat banyak lukisan yang sangat berharga dan satu-satunya di dunia. Jadi, tentunya akan lebih baik langsung menyelamatkan lukisan yang dekat pintu, daripada sibuk mencari lukisan yang akan dibawa atau berlari mengambil lukisan langka yang terletak jauh di ujung lorong.

Kisah di atas memberikan satu pesan berharga, yaitu kalau kita ingin berhasil dalam hal apapun, kita bisa memulainya dari hal-hal paling dekat dan realistis. Misalnya kita ingin memenangkan satu jiwa baru untuk Tuhan. Kita bisa memulainya dari sanak keluarga kita yang belum mengenal Tuhan. Kita membuka usaha jual pulsa, kita mulai mencari pembeli dengan menawarkannya pada rekan-rekan kerja. Fokus pada target-target yang realistis dan sesuai kemampuan kita saat ini memungkinkan kita berhasil. Andreas memulai penginjilannya dengan mengajak Petrus. Filipus memulai penginjilannya dengan mengajak Natanael. Mereka kala itu belum tahu bagaimana cara menginjil, bagaimana cara berkhotbah, atau bagaimana cara mengajak orang, tapi mereka berhasil menginjil karena memulainya dari yang paling dekat, yaitu sanak saudara dan teman mereka.

Keberhasilan skala besar dalam bidang apapun dimulai dari keberhasilan demi keberhasilan kecil yang terus menerus kita usahakan. Perhatikan sekeliling kita dan mulailah dari yang terdekat untuk mulai berusaha. Jangan mengusahakan sesuatu yang jauh dari kemampuan, tapi mulailah dari sesuatu yang dekat dengan kita dan mampu kita dapatkan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Next – Rabu, 31 Oktober 2012
Pertanyaan    : Keberhasilan seperti apa yang ingin saya raih saat ini?
Aplikasi          : Usahakan sesuatu yang sesuai kemampuan.
Doa                 : Tuhan, ajar kami memulai usaha kami dari yang paling dekat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar