Website counter

Selasa, 27 November 2012

Provokator

Baca : Markus 15 : 1 – 15
Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka. (Markus 15 : 11)

Bulan April kemarin saya mengajak beberapa kawan untuk ikut sebuah seminar yang diberikan secara cuma-cuma oleh sebuah perusahaan. Setelah semua persyaratan beres, akhirnya beberapa kawan ini bisa ikut. Namun salah seorang kawan berkonflik dengan saya karena ia cemburu saya mengajak seorang kawan, yang kebetulan akrab dengan saya. Dia menghasut beberapa kawan yang ikut sehingga mereka semua mengundurkan diri, termasuk orang yang dia cemburui. Akibatnya hanya saya sendiri yang bisa ikut dan saya harus menanggung malu karena membatalkan kehadiran mereka. Jujur saya sakit hati, namun setelah kami berdua menyelesaikan konflik tersebut, saya mengampuninya.

Provokator yang menghasut orang membenci atau memboikot rencana kita bisa kita temui di mana pun, bahkan di gereja. Karena hasutannya, orang-orang yang tadinya mendukung kita kini menjauh, padahal kita tidak melakukan dosa atau kesalahan. Jangan sakit hati pada provokator sebab dia menghasut dan berusaha menjatuhkan karena benci melihat hidup kita bertumbuh dan lebih baik darinya. Bicara masalah menghadapi provokator, kita bisa belajar dari Yesus. Alkitab mencatat sewaktu Yesus diadili Pilatus, orang banyak berkumpul. Figur Yesus yang terkenal baik dan suka menyembuhkan pasti membuat orang banyak tidak setuju Yesus disalib, apalagi tidak ada alasan yang cukup pantas. Namun kenapa orang banyak akhirnya berteriak salibkan Dia? Karena hasutan imam-imam kepala. Apa reaksi Yesus? Berdoa bagi mereka dan mengampuninya (Lukas 23:34).

Jangan pernah menyimpan dendam pada provokator yang membuat Anda merugi dan dijauhi. Lepaskanlah pengampunan karena satu hari kelak mereka yang termakan hasutan itu akan tahu bahwa Anda benar. Tetaplah lakukan yang baik, yang memuliakan Tuhan dan berguna bagi sesama, sekali pun sang provokator tertawa-tawa melihat Anda berjuang sendiri. Jangan biarkan iri hati seseorang menghentikan kita melakukan kebenaran. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Jumat, 12 Oktober 2012
Pertanyaan    : Apakah yang aku lakukan saat menghadapi provokator?
Aplikasi          : Jangan pernah menyimpan dendam kepada provokator.
Doa                 : Tuhan, tolong kami mampu mengampuni dan tetap bersikap positif saat berhadapan dengan orang yang iri dan membenci kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar