Baca : Markus 15 : 1
– 15
Tetapi
imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang
dibebaskannya bagi mereka. (Markus 15 : 11)
Bulan April kemarin saya mengajak beberapa kawan untuk ikut
sebuah seminar yang diberikan secara cuma-cuma oleh sebuah perusahaan. Setelah
semua persyaratan beres, akhirnya beberapa kawan ini bisa ikut. Namun salah
seorang kawan berkonflik dengan saya karena ia cemburu saya mengajak seorang kawan,
yang kebetulan akrab dengan saya. Dia menghasut beberapa kawan yang ikut
sehingga mereka semua mengundurkan diri, termasuk orang yang dia cemburui.
Akibatnya hanya saya sendiri yang bisa ikut dan saya harus menanggung malu
karena membatalkan kehadiran mereka. Jujur saya sakit hati, namun setelah kami berdua
menyelesaikan konflik tersebut, saya mengampuninya.
Provokator yang menghasut orang membenci atau memboikot
rencana kita bisa kita temui di mana pun, bahkan di gereja. Karena hasutannya,
orang-orang yang tadinya mendukung kita kini menjauh, padahal kita tidak
melakukan dosa atau kesalahan. Jangan sakit hati pada provokator sebab dia
menghasut dan berusaha menjatuhkan karena benci melihat hidup kita bertumbuh
dan lebih baik darinya. Bicara masalah menghadapi provokator, kita bisa belajar
dari Yesus. Alkitab mencatat sewaktu Yesus diadili Pilatus, orang banyak
berkumpul. Figur Yesus yang terkenal baik dan suka menyembuhkan pasti membuat
orang banyak tidak setuju Yesus disalib, apalagi tidak ada alasan yang cukup
pantas. Namun kenapa orang banyak akhirnya berteriak salibkan Dia? Karena
hasutan imam-imam kepala. Apa reaksi Yesus? Berdoa bagi mereka dan
mengampuninya (Lukas 23:34).
Jangan pernah menyimpan dendam pada provokator yang membuat
Anda merugi dan dijauhi. Lepaskanlah pengampunan karena satu hari kelak mereka
yang termakan hasutan itu akan tahu bahwa Anda benar. Tetaplah lakukan yang
baik, yang memuliakan Tuhan dan berguna bagi sesama, sekali pun sang provokator
tertawa-tawa melihat Anda berjuang sendiri. Jangan biarkan iri hati seseorang
menghentikan kita melakukan kebenaran. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea –
Jumat, 12 Oktober 2012
Pertanyaan : Apakah yang aku lakukan saat menghadapi
provokator?
Aplikasi : Jangan pernah menyimpan dendam
kepada provokator.
Doa : Tuhan, tolong kami mampu
mengampuni dan tetap bersikap positif saat berhadapan dengan orang yang iri dan
membenci kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar