Baca : Hakim-hakim 11
: 1 – 11
Adapun
Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia
anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. (Hakim-hakim 11 : 1)
Rick Warren dalam bukunya Purpose Driven Life mengajukan
pertanyaan berikut, ″What on earth am I here for?″ Salah satu pertanyaan
mendasar dalam hidup ini adalah untuk apa kita hidup? Apakah hanya untuk lahir,
besar, menikah, punya anak, kemudian meninggal? Pertanyaan mendasar itulah yang
menimbulkan kegelisahan bagi sebagian orang dalam menjalani hidup ini. Saya
punya dua orang teman yang tujuh tahun lalu menikah di tahun yang sama. Teman
pertama setelah menikah, Tuhan anugrahi berkat dengan istrinya langsung hamil,
dan sekarang sudah memiliki dua anak. Teman kedua, susah punya anak. Mereka
sudah berusaha metode ini dan itu, bahkan pergi berobat ke Singapura, namun
hasilnya nihil. Barulah pada tahun ketujuh Tuhan memberikan momongan.
Dari kisah kedua teman di atas, kita bisa belajar bahwa kita
dilahirkan ke dunia sesuai rencana Tuhan untuk menjadi berkat bagi sesama lewat
hidup dan karya kita. Kita tidak asal lahir dari hubungan badan dua orang
manusia yang berlainan jenis, namun karena kehendak Tuhan. Katakanlah kita
lahir di satu keluarga yang berantakan atau maaf kata dari seorang pelacur,
Tuhan bisa buat hidup kita berharga di mata-Nya dan di hadapan sesama. Saat
kita baca kisah Yefta, kita mungkin tidak percaya Tuhan bisa pakai dia untuk
jadi hakim. Namun itulah hebatnya Tuhan. Dia tidak melihat latar belakang kita
atau betapa banyaknya kelemahan kita, namun Dia melihat kita berharga karena
kita adalah ciptaan-Nya.
Jika hari ini kamu merasa rendah diri karena memiliki latar
belakang yang kelam, atau pendidikan hanya sampai tingkat tertentu, ketahuilah
bahwa kau berhak untuk sukses dan Tuhan ingin kamu sukses. Kalau Tuhan bisa
pakai Yefta, Tuhan pun bisa pakai kamu saat ini untuk memuliakan nama-Nya.
Bagian yang harus kamu lakukan adalah menghidupi firman Tuhan dan tidak
membiarkan omongan-omongan negatif orang lain membuat kamu takut meningkatkan
kualitas diri. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Girls – Selasa, 16 Oktober 2012
Pertanyaan : Apakah saya rendah diri karena memiliki
latar belakang yang kelam?
Aplikasi : Jangan rendah diri, Anda berhak
untuk sukses.
Doa : Tuhan, ajar kami menghidupi
firman-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar