Website counter

Selasa, 27 November 2012

Malu Bekerja

Baca : II Samuel 6 : 1 – 23
Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. (II Samuel 6 : 14)

Ada seorang yang setahun lalu lulus kuliah di satu kampus terkenal. Udah setahun ini dia nganggur dan kemarin waktu ketemu aku, dia ngeluh nyari lowongan kerja yang sesuai ijazah-nya susah banget. Setelah dengerin ceritanya, aku nasehatin dia untuk nggak pilih-pilih kerjaan, kalau ada yang nawarin kerjaan meski gajinya kecil, terima aja, itung-itung cari pengalaman. Atau buka usaha sendiri, misal jadi penjual mie ayam keliling. Begitu denger aku punya ide berwirausaha, langsung dia nyeletuk ″Masa lulusan sarjana jadi bakul mie ayam?! Nggak mau ah, malu aku.″ Aku lalu nasehatin dia nggak perlu malu karena itu kerja halal, mustinya dia kasihan sama bapak ibunya yang udah sekolahin dia mahal. Setelah lulus dia malah nganggur karena mengharap kerjaan yang cocok buat hatinya, padahal banyak peluang usaha di sekitarnya. Sampai sekarang dia masih nganggur karena nggak mau dengerin nasehatiku.

Guys, sejujurnya gak sedikit orang, terutama anak muda, yang malu wirausaha atau melakukan pekerjaan yang ″rendah″ karena tidak berdasi dan di luar kantor. Mereka malu karena gelar sarjana tapi kerjanya office boy, tukang kirim barang, penjual mie ayam keliling, atau penjual siomay keliling. Kalau saat ini kamu pun merasa malu melakukan pekerjaan yang ″rendah″ atau wirausaha karena kebetulan bisa kuliah dan bentar lagi lulus, buang rasa malumu karena itu akan menghambatmu untuk berhasil dan menunjukkan kamu nggak menghormati Tuhan dan ortumu. Semua pekerjaan sebetulnya halal kalau berguna buat dirimu dan banyak orang. Kalau kamu nganggur dengan alasan gak ada kerjaan yang cocok dengan gelarmu, berarti secara nggak langsung kamu nggak mau mandiri dan numpang makan sama ortumu. Padahal kamu udah bisa kerja.

Contohlah raja Daud yang nggak malu menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga waktu Tabut Allah dipindahkan ke Yerusalem. Perlu kamu tahu baju efod yang dipakai Daud adalah pakaian dalam imam, sehingga nggak heran Mikhal lalu menghinanya (ayat 20). Daud lalu jawab dia nggak malu karena melakukannya untuk Tuhan (ayat 21). Mengapa harus malu kalau seorang sarjana bekerja kasar atau jadi bakul mie ayam keliling? Malulah kalau kamu melakukan kejahatan atau masih numpang makan ortu padahal kamu seharusnya udah bisa kerja. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Next – Kamis, 18 Oktober 2012
Pertanyaan    : Apakah saya suka memilih-milih pekerjaan?
Aplikasi          : Bekerjalah kalau ingin makan.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk tidak malu bekerja. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar