Baca : II Samuel 6 :
1 – 23
Dan
Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari
kain lenan. (II Samuel 6 : 14)
Ada seorang yang setahun lalu lulus kuliah di satu kampus
terkenal. Udah setahun ini dia nganggur dan kemarin waktu ketemu aku, dia ngeluh
nyari lowongan kerja yang sesuai ijazah-nya susah banget. Setelah dengerin
ceritanya, aku nasehatin dia untuk nggak pilih-pilih kerjaan, kalau ada yang
nawarin kerjaan meski gajinya kecil, terima aja, itung-itung cari pengalaman.
Atau buka usaha sendiri, misal jadi penjual mie ayam keliling. Begitu denger
aku punya ide berwirausaha, langsung dia nyeletuk ″Masa lulusan sarjana jadi
bakul mie ayam?! Nggak mau ah, malu aku.″ Aku lalu nasehatin dia nggak perlu
malu karena itu kerja halal, mustinya dia kasihan sama bapak ibunya yang udah
sekolahin dia mahal. Setelah lulus dia malah nganggur karena mengharap kerjaan
yang cocok buat hatinya, padahal banyak peluang usaha di sekitarnya. Sampai
sekarang dia masih nganggur karena nggak mau dengerin nasehatiku.
Guys, sejujurnya gak sedikit orang, terutama anak muda, yang
malu wirausaha atau melakukan pekerjaan yang ″rendah″ karena tidak berdasi dan
di luar kantor. Mereka malu karena gelar sarjana tapi kerjanya office boy,
tukang kirim barang, penjual mie ayam keliling, atau penjual siomay keliling.
Kalau saat ini kamu pun merasa malu melakukan pekerjaan yang ″rendah″ atau
wirausaha karena kebetulan bisa kuliah dan bentar lagi lulus, buang rasa malumu
karena itu akan menghambatmu untuk berhasil dan menunjukkan kamu nggak
menghormati Tuhan dan ortumu. Semua pekerjaan sebetulnya halal kalau berguna
buat dirimu dan banyak orang. Kalau kamu nganggur dengan alasan gak ada kerjaan
yang cocok dengan gelarmu, berarti secara nggak langsung kamu nggak mau mandiri
dan numpang makan sama ortumu. Padahal kamu udah bisa kerja.
Contohlah raja Daud yang nggak malu menari-nari di hadapan
Tuhan dengan sekuat tenaga waktu Tabut Allah dipindahkan ke Yerusalem. Perlu
kamu tahu baju efod yang dipakai Daud adalah pakaian dalam imam, sehingga nggak
heran Mikhal lalu menghinanya (ayat 20). Daud lalu jawab dia nggak malu karena
melakukannya untuk Tuhan (ayat 21). Mengapa harus malu kalau seorang sarjana
bekerja kasar atau jadi bakul mie ayam keliling? Malulah kalau kamu melakukan
kejahatan atau masih numpang makan ortu padahal kamu seharusnya udah bisa
kerja. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Next – Kamis, 18 Oktober 2012
Pertanyaan : Apakah saya suka memilih-milih pekerjaan?
Aplikasi : Bekerjalah kalau ingin makan.
Doa : Tuhan, ajar aku untuk tidak
malu bekerja. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar