Website counter

Selasa, 27 November 2012

Potong Gaji

Baca : Kejadian 27 : 1 – 40
Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu." (Kejadian 27 : 40)

Semasa saya masih menjadi pegawai beberapa tahun lalu, saya pernah melakukan kesalahan dalam memberikan harga barang kepada konsumen sehingga perusahaan merugi beberapa juta. Untuk menutup kekurangan harga barang, pimpinan lalu memutuskan gaji saya dipotong sedikit demi sedikit sampai kerugian itu lunas. Keteledoran saya yang berlangsung hanya beberapa detik harus saya bayar mahal berbulan-bulan. Saya harus membayar sebuah barang yang tidak pernah saya nikmati dan barang itu dinikmati orang lain.

Sahabat RePa, kalau kita salah dalam menghitung uang atau barang sehingga hilang, maka potong gaji menjadi salah satu solusinya. Namun apa jadinya kalau yang hilang adalah keselamatan kekal pemberian Tuhan? Cobalah kita bertanya pada Esau yang menganggap rendah hak kesulungan. Kalau kita perhatikan kisah Yakub diberkati Ishak, kita akan tahu Ishak memberikan berkat berdasarkan apa yang Tuhan mau, bukan apa yang Ishak mau. Tuhan bisa saja gagalkan rencana licik Ribka dan Yakub, namun kenapa Tuhan berikan berkat pada Yakub? Karena Yakub menghargai hak kesulungan, meski caranya salah. Kejadian 25 : 29 – 34 jelas mencatat Esau memandang rendah hak kesulungan. Ia rela tukar hak itu hanya untuk sepiring makanan. Tuhan sangat terhina oleh ulah Esau sehingga Ia hukum Esau dengan ″merestui″ Yakub menipu bapaknya agar hak kesulungan itu dinikmati Yakub, walaupun pada akhirnya Yakub pun harus menjalani hukuman Tuhan karena menipu.

Hari ini seberapa sungguh-sungguh kita menjaga keselamatan kekal yang sudah Tuhan berikan? Apakah hidup kita sehari-hari seturut firman Tuhan, atau kita hidup seenaknya sehingga tanpa sadar kita tukar keselamatan itu dengan kenikmatan dunia yang fana, sehingga saat kita menyadarinya kita menjadi sangat menyesal dan harus sangat bersusah payah? Mari kita hati-hati dalam bertindak sehingga kita tak perlu potong gaji atau kehilangan keselamatan kekal dari Tuhan. Iblis selalu punya seribu satu cara untuk membuat kita sukarela menukar keselamatan kekal dengan kenikmatan dunia yang sementara. Jangan biarkan keuntungan sesaat membuat kita kehilangan berkat jangka panjang. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Pagi – Jumat, 19 Oktober 2012
Pertanyaan    : Seberapa sungguh-sungguh saya menjaga keselamatan kekakl dari Tuhan?
Aplikasi          : Hati-hati dalam bertindak dan berkata-kata.
Doa                 : Tuhan, ajar kami untuk hati-hati dalam bertindak. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar