Baca : Yakobus 1 : 19
– 27
Seperti
air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu. (Amsal
27 : 19)
Cermin memberi seseorang perasaan percaya diri jika
penampilannya sesuai dengan apa yang diharapkan. Melalui cermin, kita bisa
melihat bagaimana diri kita, di mana kelebihan kita, di mana kekurangan kita.
Perwajahan kita tak akan berubah jadi lebih baik atau lebih jelek, lebih hitam
atau lebih putih, selama cermin itu berfungsi sesuai kodratnya, tidak pecah,
tidak rusak, dan permukaannya rata. Cermin adalah wujud kejujuran. Kita bisa
menganggapnya sebagai alat untuk introspeksi diri tanpa khawatir disertai
dengan suatu tendensi. Dalam diamnya ia bisa menunjukkan jati diri orang-orang
yang berada di hadapannya seperti apa adanya. Diamnya tidaklah statis, diamnya
memberi manfaat dengan kejujuran yang ditampakkannya.
Hati kita pun harus selalu bercermin agar kita tahu apa
harus kita perbaiki dari diri kita dan apa yang sudah bagus dan harus makin
ditingkatkan. Firman Tuhan adalah cermin yang dengan jujur akan mengoreksi hati
kita. Yakobus dengan tegas berkata kalau seseorang hanya mendengar firman saja
dan tidak melakukannya, ia seperti orang sudah bercermin namun tidak mau
memperbaiki diri. Artinya kita memang setia setiap minggu datang ke gereja,
setiap hari saat teduh dan dalam beberapa kesempatan membaca dan merenungkan
firman yang menuntut kita bertobat, memperbaiki diri, atau melakukan satu
terobosan, namun kita tidak bertindak. Tetapi kalau setelah kita merenungkan,
bertekun di dalamnya, dan sungguh-sungguh melakukannya, kita akan berbahagia
oleh perbuatan yang kita lakukan.
Kalau secara fisik kita setiap hari bercermin sehingga
penampilan kita bisa rapi dan cantik, apakah kita pun melakukan hal yang sama
pada hati kita? Firman Tuhan tak pernah berdusta dan selalu jujur pada
siapapun. Apapun Firman yang kita terima setiap hari, jangan hanya sekedar
dibaca, namun juga dipelajari dalam-dalam dan dilakukan dengan sungguh-sungguh.
• Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Woman – Jumat, 7 September 2012
Pertanyaan : Apakah saya selalu mengoreksi diri?
Aplikasi : Membaca firman Tuhan tanpa melakukan
apa-apa adalah sia-sia.
Doa : Tuhan, bantu saya untuk
menjadi pelaku firman-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar