Website counter

Selasa, 27 November 2012

Mengatakan Kebenaran

Baca : Yeremia 28 : 1 – 17
Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. (Yeremia 28 : 15)

Menurut Anda, apa yang diharapkan jemaat saat pendetanya, atau hamba Tuhan tamu menyampaikan firman? Pasti mereka semua sangat berharap Hamba Tuhan itu menyampaikan satu khotbah berisi hal-hal yang menyenangkan seperti cinta kasih akan anggota keluarga, orang yang ikut Tuhan akan diberkati, yang sakit di sembuhkan, atau yang sedang cari jodoh segera dapat jodoh. Tidak salah keinginan jemaat tersebut, karena mengharapkan segala sesuatu yang baik memang keinginan semua orang. Namun, ada kalanya kita harus mau menerima firman Tuhan yang keras, yang berisi kebenaran untuk menegur anggota jemaat yang suam-suam kuku agar bertobat dan kembali semangat.

Di jaman pemerintahan Zedekia, ada seorang nabi bernama Hananya yang melanggar nubuat Tuhan yang diberikan melalui nabi Yeremia dengan mengatakan satu firman yang sama sekali tidak benar dan menyesatkan. Hananya berkata Tuhan akan mematahkan kuk raja Babel. Padahal Tuhan tidak pernah memberikan firman semacam itu. Firman yang benar adalah rakyat Israel akan tetap ditimpa malapetaka. Mengapa Hananya berani mengatakan dusta? Karena ia ingin menyenangkan hati orang Israel, ia ingin dipuji-puji dan dihomati rakyat, namun caranya tidak benar. Ia memanipulasi kebenaran firman Tuhan. akibatnya, meski kata-katanya manis didengar, ia dihukum mati oleh Tuhan karena mengajak bangsa Israel murtad dari Tuhan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, sekeras apapun kebenaran firman Tuhan yang kita terima saat mendengarkan khotbah, atau saat mendapat teguran langsung dari Gembala Sidang, jangan keraskan hati atau memusuhi Hamba Tuhan yang menyampaikannya. Tuhan kadang menegur kita dengan keras karena sudah berbuat dosa atau memiliki satu kebiasaan buruk agar kita selamat. Berterima kasihlah kalau Tuhan masih mau menegur karena itu adalah pertanda Ia sangat mengasihi kita. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Selasa, 9 Oktober 2012
Pertanyaan    : Apakah saya mau menerima teguran?
Aplikasi          : Jangan keraskan hati saat menerima teguran.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk firman-Mu yang keras dan menegur kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar