Website counter

Selasa, 27 November 2012

Tendangan Ibu Jerapah

Baca : Amsal 23 : 9 – 16
Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. (Amsal 23 : 13)

Tahukah Anda bagaimana induk betina jerapah mengajarkan bayinya yang baru lahir untuk berdiri? Bayi jerapah jatuh sejauh 3 meter dari perutnya dan biasanya mendarat dengan punggungnya. Ibu jerapah menundukkan kepalanya untuk melihat sekilas kondisi bayinya. Si ibu mengambil ancang-ancang di dekat sang bayi. Lalu itu ia menendang bayinya hingga jungkir balik. Kalau sang bayi diam saja, proses itu akan terus berlangsung. Perjuangan bayinya untuk bangun penting. Akhirnya, si bayi berdiri untuk pertama kalinya dengan kaki-kaki yang goyah. Namun, ia kembali menendang kaki sang bayi. Mengapa? Agar bayinya ingat bagaimana harus bangkit! Di alam liar, bayi jerapah harus bisa cepat bangkit agar tetap bisa bersama dengan kelompoknya karena di situlah mereka akan aman. Singa, dan macan tutul, menyukai bayi-bayi jerapah. Dan bayi jerapah akan menjadi santapan empuk jika ibunya tak mengajarinya bangun secepat mungkin dan terbiasa melakukan itu.

Jika kita ingin kelak anak kita menjadi orang yang berhasil, sejak dini kita harus membiasakan diri mendidiknya sesuai ajaran Firman Tuhan. Salah satunya kita harus tega memukulnya jika anak kita melakukan sesuatu yang tidak benar seperti berbohong, mencuri, atau mengucapkan kata-kata kotor. Memang menyakitkan hati saat harus mendisiplin anak kita, namun itulah kelak yang akan menyelamatkan nyawanya. Tanpa disiplin dan pukulan dari kita, jangan pernah berharap anak kita akan baik dan berhasil dengan sendirinya. Pukulan patut dan direstui Tuhan untuk mendidik anak agar ia tahu reward dan punishment.

Tuhan justru menghukum kita kalau kita selalu membela anak dan tidak menghukumnya kalau si anak bersalah dan jatuh dosa. Kebiasaan kita mendisiplin anak sejak dini akan memberikan dampak sangat baik baginya saat ia harus hidup mandiri dan mewujudkan cita-citanya di tengah kerasnya hidup. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Jumat, 19 Oktober 2012
Pertanyaan    : Apakah saya tega mendisiplin anak saya?
Aplikasi          : Ajar anak untuk tahu reward dan punishment.
Doa                 : Tuhan, ajar kami mendidik anak sesuai kebenaran-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar