Website counter

Kamis, 08 April 2010

Mengucap Syukur


By : Richard T.G.R

Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? Ayub 2 : 10

Bacaan : Ayub 2 : 1 – 13


Bagaimana kabar Anda saat membaca renungan ini? Apakah Anda sedang semangat, lelah, lemah rohani, sukacita atau hanya sekedar iseng membuka blog ini? Tak semua kita memiliki suasana hati yang baik hari ini. Ada sebagian di antara pembaca mungkin sedang loyo dan mengeluh kepada Tuhan. Kita mungkin mengeluh karena sedang bokek, usaha sedang sepi, padahal kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi. Kita sudah mati-matian bekerja, namun target perusahaan tak tembus sehingga ujung-ujungnya kita mengeluh dan mungkin menyalahkan Tuhan. Kok Tuhan nggak mengasihi saya sih? Kok Tuhan tidak memberkati saya padahal saya sudah berusaha mentaati firman-Nya, saya sudah rajin ibadah, saya sudah belajar mengasihi orang lain? Kok Tuhan justru memberkati orang-orang yang notabene korupsi, memeras orang lain atau bisanya hanya menjilat atasan? Anda mengeluh dan tidak semangat sepanjang hari ini hanya karena secuil masalah seperti bokek, target tidak tembus, di marahi bos, atau usaha sepi.

Tidak sepantasnya Anda mengeluh dan menyalahkan Tuhan, apapun alasan Anda. Cobalah tenangkan pikiran dan merenung sejenak. Anda hari ini bisa bernafas dengan bebas, bisa berjalan ke sana kemari, sehat, bisa melihat dan membaca tulisan ini, bisa mencari nafkah, bisa berpikir, bisa berkata-kata, masih hidup satu hari lebih lama, bisa mengenal dan percaya Yesus sebagai Tuhan, bisa mendengar, bisa berbicara, bisa berpikir, dll. Mengapa hanya karena satu masalah Anda berkata Tuhan tidak mengasihi? mengapa hanya karena bokek Anda berkata Tuhan tidak peduli padahal sejak Anda lahir sampai hari ini Tuhan selalu cukupkan segala kebutuhan Anda? Mengapa Anda bertanya di mana keadilan Tuhan, padahal Dia sudah mengampuni dosa-dosa Anda yang tak terhitung banyaknya? Mengapa Anda berpikir Tuhan pilih kasih, padahal Dia rela mati di kayu salib untuk menebus dosa Anda dan saya? Selama masih bernafas, kita tak akan pernah lepas dari masalah. Berat atau ringan suatu masalah, itu semua sesungguhnya tergantung dari cara pandang kita.

Ada banyak orang yang kelihatannya penuh masalah seperti abang tukang becak atau sopir angkot yang pendapatannya tak pasti. Mereka harus banting tulang bekerja di jalanan yang lingkungannya keras, harus rela menghirup asap knalpot dan menahan panasnya sengatan sinar matahari demi memenuhi kebutuhan anak istri, namun mengapa sebagian mereka kelihatan enjoy aja tuh menjalani hidup? Mereka bisa tertawa lepas saat ngobrol di warung kopi atau tidur dengan pulasnya di atas kendaraannya, padahal hari esok mereka tak pasti, kerjaan mereka berat, tak ada jaminan asuransi apalagi harta yang berlimpah. Lain lagi dengan para bos yang modalnya milyaran rupiah, tinggal di apartemen mewah, mau makan apa saja bisa dan keluyuran ke luar negeri untuk berlibur pun tak masalah, namun ada sebagian yang tak bisa menikmati hidup dan malah sakit-sakitan. Tak sedikit juga yang memilih mati bunuh diri, padahal kurang apa mereka? Kunci kita menikmati hidup, apapun keadaan kita, adalah bersyukur. Mengapa Ayub bisa bertahan hidup dan tetap setia kepada Tuhan, padahal seluruh hartanya musnah, anak-anaknya mati dengan tragis, tak lagi memiliki pegawai karena bangkrut, istrinya mengutuki dan dirinya sendiri kena kusta, suatu penyakit menjijikan pada masa itu? Karena Ayub memiliki hati yang bersyukur. Kunci keberhasilan Ayub melewati segala ujian sehingga Tuhan bangga dan memujinya di hadapan iblis adalah karena Ayub tak pernah meminta beban yang ringan, namun Dia meminta bahu yang kuat untuk menanggung semua beban hidup. Bagaimana cara memiliki bahu rohani yang kuat? Dengan menyelesaikan masalah demi masalah yang tentu bebannya akan semakin berat. Sama seperti Anda melatih bahu secara fisik. Supaya bahu Anda kekar dan kuat, Anda tak mungkin latihan dengan terus menerus mengangkat beban seberat 4 kg, namun akan terus menambah beban itu sesuai kekuatan Anda. Kalau Anda terus menerus berlatih dengan beban 4 kg, Anda hanya mampu mengangkat beban 4 kg dan akan sempoyongan bahkan ambruk saat mengangkat beban 50 kg.

Lalu apa resep sederhana agar hidup Anda selalu bahagia walaupun badai masalah melanda? Jangan kuatir tentang apapun juga karena Tuhan selalu turut campur dalam segala perkara. Tuhan tak pernah memberikan suatu masalah melebihi kekuatan Anda untuk menanggungnya dan Dia akan memberikan jalan keluar supaya kita keluar sebagai pemenang. Apapun situasi yang Anda alami saat ini, tetaplah mengucap syukur dan berkata Tuhan itu baik. Jangan sia-siakan waktu Anda untuk menyesali hari kemarin namun hadapilah hari ini dengan penuh semangat. Tidak ada satu masalah pun yang tak ada jalan keluar saat kita menyelesaikannya bersama Tuhan. Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita (Mazmur 60 :14).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar