Website counter

Senin, 05 April 2010

Air Hidup


By : Richard T.G.R

Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yohanes 7 : 38

Bacaan : Yohanes 4 : 1 – 42


Tidak semua orang menyadari bahwa air yang terlihat tak terbatas dan murah di negara yang subur dan banyak sungai seperti Indonesia, bisa menjadi harta karun yang sulit di cari saat kita tinggal di negara gurun pasir. Di beberapa belahan negara, manusia begitu kaya akan air dan menghambur-hamburkannya. Sementara di sisi benua lain, setitik air yang telah bercampur pasir, debu dan kotoran adalah sumber kehidupan. Di negara-negara yang begitu kesulitan air, seperti di benua Afrika, penduduk Afrika mengumpulkan air dengan beragam cara. Ada yang mengambil embun di permukaan daun, ada pula yang mengais pasir hingga kedalaman beberapa meter. Demi mencicipi sedikit air, penduduk Afrika harus berjalan hingga belasan kilometer. Di tengah cuaca kering, sinar matahari yang terik, yang mengambil biasanya anak-anak atau para ibu.

Sebagian besar kita yang terbiasa menggunakan air berlimpah-limpah dari sumur artetis atau PAM pasti sulit membayangkan bagaimana rasanya kekurangan air mengingat di Indonesia air bersih masih mudah di peroleh dan murah. Coba kita bertandang ke negara-negara tetangga contohnya Singapura, yang sumber airnya bergantung dari negara lain karena tak mampu menghasilkan atau mengelola air sendiri. Harga air bersih bisa berkali-kali lipat lebih mahal di bandingkan di Indonesia. Bersyukurlah kita kalau hari ini saat kehausan masih bisa membeli sebotol air minum dengan harga Rp 2.000.

Tuhan ingin kita sebagai orang Kristen, menjadi seperti air yang memberikan kehidupan bagi banyak orang. Sebagai Kristen, hidup kita seharusnya menginspirasi orang lain agar bertobat, menjadi pelipur lara bagi hati yang luka, memadamkan permusuhan, membersihkan hidup orang-orang yang kotor oleh dosa, menjadi pendengar yang baik dan berempati bagi orang-orang yang mengeluarkan isi hati, penolong bagi orang-orang yang kesusahan dan mengasihi semua orang tanpa pamrih. Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita melakukan itu, atau kita menyimpan air hidup yang Tuhan berikan untuk kita nikmati sendiri? Apakah air hidup yang memancar berlimpah-limpah dalam diri kita sudah di bagikan untuk orang-orang yang belum mengenal Tuhan? Apakah hidup Anda sudah menjadi inspirasi bagi banyak orang sehingga mereka percaya atau justru hidup Anda menjadi batu sandungan bagi orang lain dan merusak nama Yesus? Mari kita belajar dari teladan perempuan Samaria yang di ubahkan Yesus dan mau membagi kabar gembira itu kepada seluruh penduduk kotanya untuk datang pada Yesus. Jangan sia-siakan hidup Anda untuk menikmati berkat Tuhan secara egois, namun bagikan berkat Tuhan melalui hidup Anda bagi banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar