Website counter

Kamis, 08 April 2010

Jangan Gebyah Uyah


By : Richard T.G.R

Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." Yohanes 7 : 52

Bacaan : Yohanes 7 : 45 – 52


Ditjen Pajak dan segenap pegawainya sedang di uji kesabaran dan integritasnya hanya karena ulah salah seorang anggotanya bernama Gayus Tambunan yang kini di pecat dan sedang menjalani pengadilan. Ibarat nila setitik rusak susu sebelanga, ulah Gayus yang terbukti sah menggelapkan uang rakyat membuat seluruh rekan kerjanya di Ditjen Pajak kena getahnya. Berita-berita menyedihkan mengenai beberapa pegawai pajak yang dikucilkan, dihina bahkan dijadikan bahan olok-olokan santer terdengar. Ada pegawai pajak yang pulang kerja naik angkot dan menggenakan tanda pengenal bekerja di dinas pajak diteriaki maling oleh sesama penumpang angkot atau minimal terdengar bisik-bisik negatif dalam angkot. Ada lagi pegawai pajak yang tinggal di perumahan dikucilkan dari kegiatan sosial masyarakat dan dianggap najis oleh penghuni kompleks. Masih banyak kisah tentang bagaimana mereka harus sabar menerima berbagai bentuk cacian masyarakat walaupun mereka sama sekali tidak bersalah.


Gebyah uyah adalah istilah bahasa Jawa yang kalau di terjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti mensamaratakan semua orang hanya karena satu kasus. Efek gebyah uyah biasanya negatif, kita bisa melihatnya dari kejadian sehari-hari yang sering terjadi disekitar kita. Keluarga para teroris dikucilkan masyarakat padahal mereka tak bersalah dan tidak ikut-ikutan mengacau keamanan. Anak pembunuh sadis atau istrinya, biasanya masyarakat mengucilkan sehingga mereka terpaksa pindah tempat. Pegawai pajak atau PNS pasti suka korupsi, padahal tidak selalu. Polisi suka menerima sogokan dan menilang orang karena kejar setoran, tidak selalu. Jangan pernah menyalahkan suatu instansi atau agama, namun salahkan orang dalam instansi itu yang melakukan tindakan tercela.

Apakah jaminan, seorang pendeta atau orang Kristen itu suci dan pasti masuk surga? Tidak selalu, banyak juga orang Kristen yang justru menjadi batu sandungan dan buruk reputasinya. Apakah jaminan seorang anak pembunuh sejelek bapaknya? Tidak selalu, ada juga yang menjadi orang sukses. Apakah semua orang Farisi jahat dan membenci Kristus? Nggak tuh. Nikodemus adalah seorang Farisi yang justru tidak setuju dengan ulah rekan-rekannya. Pada awal mengenal Yesus, Nikodemus sembunyi-sembunyi berbicara dengan Yesus (Yoh 3:1-21). Namun imannya terus bertumbuh, pada lain peristiwa, Nikodemus dengan berani menentang rencana jahat rekan-rekannya. Terakhir, Nikodemus dengan berani datang bersama Yusuf dari Arimatea untuk menurunkan mayat Yesus dari kayu salib dan menguburkannya. Tak hanya itu, Nikodemus juga membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya (Yoh 19:39).

Apakah kita juga termasuk sosok yang suka gebyah uyah? Mari kita belajar tidak menyalahkan suatu instansi hanya karena ulah salah satu anggotanya yang busuk, namun hargai semua instansi, agama, suku, ataupun keyakinan seseorang. Tak ada satu instansi pun yang perfect. Ada saja anggotanya yang pasti bermasalah dan membuat malu. Bagian kita sebagai masyarakat umum adalah menghormati siapapun. Apa yang ingin orang lain lakukan untuk diri kita, lakukan itu terlebih dahulu kepada orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar