Baca : Matius 25 : 14
– 30
Maka
kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik
dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu. (Matius 25 : 21)
Sewaktu masih duduk di bangku SMU, saya memiliki dua teman
yang memiliki talenta berbeda, yang satu ahli mengecat, yang kedua jago
menyanyi. Teman yang jago mengecat semula saya pandang remeh karena bagi saya
kala itu, apa sih hebatnya tukang cat? Namun dia terus mengembangkan
talentanya. Bermula dari mengecat kusen jendela dan tembok sekolah, setelah
lulus ia kerap dipanggil orang untuk mengecat rumah. Kemudian saat ia merantau
ke Jakarta, perlahan tapi pasti ia mulai dipercaya mengecat ruko dan memiliki
banyak anak buah. Hanya butuh 10 tahun, ia berhasil jadi orang kaya karena
talentanya mengecat. Sedangkan teman yang jago nyanyi sampai sekarang hanya jadi
orang biasa-biasa saja karena malas mengembangkan talentanya dan lebih senang
jadi pegawai.
Buat apa mengembangkan talenta jika tidak pernah digunakan?
Sebagus apapun sebuah kapal, ia tidak akan banyak berguna jika hanya bersandar
di pelabuhan. Sebagus apapun sebuah panah, ia tidak akan banyak manfaat jika
hanya menjadi alat pajangan di ruang tamu. Demikian juga talenta. Semakin
banyak digunakan akan semakin tajam dan berkembang talenta kita. Tuhan
sebetulnya sangat ingin kita sebagai anak-anakNya menjadi orang yang berhasil
baik di dunia kerja maupun pelayanan, pertanyaannya adalah, apakah kita sudah
gunakan talenta kita dengan maksimal, walaupun talenta itu terkesan sederhana?
Hamba yang memiliki lima dan dua talenta berhasil memperoleh laba karena mereka
mau bekerja keras (ayat 16 & 17). Sedangkan hamba yang memiliki satu
talenta tak mendapat hasil apapun karena ia tak mau berusaha (ayat18)
Jangan takut mengembangkan talenta, namun takutlah kalau
kita mulai malas berusaha dan pasrah dengan keadaan yang ada. Pertumbuhan kita
dalam berbagai hal tidak cukup hanya dengan doa atau meminta, namun harus
dibarengi usaha yang terus-menerus dan selalu bangkit kembali saat jatuh. •
Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Harian Spirit – Senin, 9 Juli 2012
Pertanyaan : Sudahkah aku mengembangkan talentaku?
Aplikasi : Terus kembangkan talenta.
Doa : Tuhan, terima kasih untuk
talenta yang boleh aku punyai. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar