Memang
tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi
dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai
kepada mereka yang dilatih olehnya. (Ibrani 12 : 11)
Sewaktu masih duduk di bangku SLTP, saya
pernah kena penyakit panu karena kurang menjaga kebersihan badan. Seluruh
punggung saya dipenuhi bercak-bercak putih yang gatal rasanya kalau kena
keringat. Karena belum terlalu banyak, orang tua lalu memberikan saya salep
untuk menghilangkan panu itu. Sesuai aturan yang tertulis di brosur, saya harus
rutin mengolesi panu saya dua kali sehari. Namun pada prakteknya saya tidak
melakukan itu. Hasilnya setelah seminggu, panu saya tak kunjung sembuh. Orang
tua yang tahu saya tidak rutin mengoleskan salep itu marah. Saya lalu mengeluh
bahwa malas untuk mengolesi punggung. Mereka lalu menasehati bahwa kalau ingin
sembuh, saya harus mau melakukannya. Jika tidak panu akan menyebar dan saya
akan menjadi bahan ejekan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, itulah salah
satu pengalaman saya pernah mengeluh untuk sesuatu yang sebetulnya baik untuk
diri saya sendiri. Kalau kita baca firman Tuhan, akan kita temukan banyak
sekali firman yang bagi daging kita sulit. Salah satunya memikul salib atau
dalam bahasa sederhananya kita jaga kekudusan. Tuhan memakai Esau untuk
menunjukkan bahwa orang yang mempunyai nafsu rendah akan kehilangan berkat.
Memikul salib pada prakteknya sangat berat, sehingga tak sedikit anak Tuhan
mengeluh orang-orang dunia lebih enak dan nyaman hidupnya. Mereka bisa berdosa
semaunya, namun rejekinya seperti terus mengalir dan sangat besar. Sedangkan
kita yang terus melawan godaan dosa, penghasilan pas-pasan, ditambah dimusuhi
banyak orang.
Kalau kita mengalami perasaan seperti itu,
berhentilah mengeluh karena itulah harga yang harus kita bayar sebagai anak
Tuhan. Tuhan sedang mendidik kita dan Dia ingin kita tidak putus asa. Materi
memang penting, namun hidup kekal bersama Tuhan lebih penting. Syukurilah
berapapun berkat yang boleh kita miliki saat ini dan tetap jalani hidup yang
Tuhan berikan dengan penuh semangat. • Richard T.G.R
Catatan :
Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 2 Juli 2012
Pertanyaan :
Apakah aku suka mengeluh?
Aplikasi :
Jangan menjadi pengeluh.
Doa : Tuhan, ajar aku tidak pernah mengeluhkan kesulitanku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar