Website counter

Jumat, 27 Juli 2012

Berhenti mengeluh

Baca : Ibrani 12 : 1 – 17
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. (Ibrani 12 : 11)

Sewaktu masih duduk di bangku SLTP, saya pernah kena penyakit panu karena kurang menjaga kebersihan badan. Seluruh punggung saya dipenuhi bercak-bercak putih yang gatal rasanya kalau kena keringat. Karena belum terlalu banyak, orang tua lalu memberikan saya salep untuk menghilangkan panu itu. Sesuai aturan yang tertulis di brosur, saya harus rutin mengolesi panu saya dua kali sehari. Namun pada prakteknya saya tidak melakukan itu. Hasilnya setelah seminggu, panu saya tak kunjung sembuh. Orang tua yang tahu saya tidak rutin mengoleskan salep itu marah. Saya lalu mengeluh bahwa malas untuk mengolesi punggung. Mereka lalu menasehati bahwa kalau ingin sembuh, saya harus mau melakukannya. Jika tidak panu akan menyebar dan saya akan menjadi bahan ejekan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, itulah salah satu pengalaman saya pernah mengeluh untuk sesuatu yang sebetulnya baik untuk diri saya sendiri. Kalau kita baca firman Tuhan, akan kita temukan banyak sekali firman yang bagi daging kita sulit. Salah satunya memikul salib atau dalam bahasa sederhananya kita jaga kekudusan. Tuhan memakai Esau untuk menunjukkan bahwa orang yang mempunyai nafsu rendah akan kehilangan berkat. Memikul salib pada prakteknya sangat berat, sehingga tak sedikit anak Tuhan mengeluh orang-orang dunia lebih enak dan nyaman hidupnya. Mereka bisa berdosa semaunya, namun rejekinya seperti terus mengalir dan sangat besar. Sedangkan kita yang terus melawan godaan dosa, penghasilan pas-pasan, ditambah dimusuhi banyak orang.

Kalau kita mengalami perasaan seperti itu, berhentilah mengeluh karena itulah harga yang harus kita bayar sebagai anak Tuhan. Tuhan sedang mendidik kita dan Dia ingin kita tidak putus asa. Materi memang penting, namun hidup kekal bersama Tuhan lebih penting. Syukurilah berapapun berkat yang boleh kita miliki saat ini dan tetap jalani hidup yang Tuhan berikan dengan penuh semangat. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 2 Juli 2012
Pertanyaan    : Apakah aku suka mengeluh?
Aplikasi          : Jangan menjadi pengeluh.
Doa                 : Tuhan, ajar aku tidak pernah mengeluhkan kesulitanku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar