Website counter

Jumat, 27 Juli 2012

Bawalah Seperlunya

Baca : II Timotius 2 :  - 13
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. (II Timotius 2 : 4)

Suatu hari, seorang pemuda mendaki gunung. Ia berjalan menyusuri jalan setapak menuju puncak. Di tengah perjalanan, ia melihat banyak sampah berserakan. Sampah-sampah itu berasal dari pengunjung sebelumnya. Ia tidak tahan melihat sampah yang berserakan itu sehingga ia memungutnya dan menaruhnya ke dalam kantong plastik. Lalu ia memasukkannya ke dalam tas ransel yang dibawanya. Semakin jauh ia berjalan, semakin banyak sampah yang dipungutnya. Tas ranselnya yang berat membuat jalannya pelan, ia makin kesulitan dan terengah-engah. Ia lalu bertemu seorang pendaki yang turun.

Pendaki itu merasa aneh dan bertanya pada pemuda itu, "Boleh tahu apa yang sedang kamu bawa? Mengapa bawaanmu banyak sekali?" Pemuda itu menjawab sambil mengatur napas, "Oh, ini sampah yang kupungut di jalan." Pendaki itu tersenyum mendengar penjelasan pemuda itu. Ia lalu berkata, "Aku kagum dengan tindakanmu. Tapi tahukah kamu sampahmu itu telah memberatkan perjalananmu ke atas?" Pemuda itu sedikit tersadar. Pendaki itu melanjutkan, "Semakin berat bawaanmu, semakin sulit kamu ke puncak. Itu menguras tenagamu. Lagipula untuk apa membawa sampah itu ke puncak? Bukankah lebih baik memungutnya setelah turun nanti? Bawalah barang seperlunya. Semakin ringan diri Anda, semakin mudah mencapai puncak!"

Hamba Tuhan, sepanjang pelayanan kita mengikut Tuhan, pasti akan selalu ada ucapan-ucapan miring dan komentar-komentar negatif baik dari jemaat kita sendiri, maupun orang-orang diluar jemaat. Mereka berkata kita kurang inilah kurang itulah, yang semuanya sebetulnya racun bagi jiwa kita kalau kita terus menerus mengamini dan memasukan apa yang mereka ucapkan. Abaikan suara-suara negatif itu dan tetaplah melayani dengan penuh semangat, sama seperti prajurit yang tidak memusingkan soal-soal kehidupan-Nya. Patuhilah perintah Yesus, sehingga pelayanan yang kita rintis berhasil. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Penuai – Jumat, 13 Juli 2012
Pertanyaan    : Apakah aku suka menyimpan omongan negatif orang lain?
Aplikasi          : Jangan simpan perkataan negatif.
Doa                 : Tuhan, ajar aku tidak memusingkan omongan negatif. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar