Baca : II Timotius 2
: - 13
Seorang
prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal
penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. (II
Timotius 2 : 4)
Suatu hari,
seorang pemuda mendaki gunung. Ia berjalan menyusuri jalan setapak menuju puncak.
Di
tengah perjalanan, ia melihat banyak sampah berserakan. Sampah-sampah itu
berasal dari pengunjung sebelumnya. Ia tidak tahan melihat sampah yang
berserakan itu sehingga ia memungutnya dan menaruhnya ke dalam kantong plastik.
Lalu ia memasukkannya ke dalam tas ransel yang dibawanya. Semakin jauh ia
berjalan, semakin banyak sampah yang dipungutnya. Tas ranselnya yang berat
membuat jalannya pelan, ia makin kesulitan dan terengah-engah. Ia lalu bertemu
seorang pendaki yang turun.
Pendaki itu merasa aneh dan bertanya pada pemuda itu,
"Boleh tahu apa yang sedang kamu bawa? Mengapa bawaanmu banyak
sekali?" Pemuda itu menjawab sambil mengatur napas, "Oh, ini sampah
yang kupungut di jalan." Pendaki itu tersenyum mendengar penjelasan pemuda
itu. Ia lalu berkata, "Aku kagum dengan tindakanmu. Tapi tahukah kamu
sampahmu itu telah memberatkan perjalananmu ke atas?" Pemuda itu sedikit
tersadar. Pendaki itu melanjutkan, "Semakin berat bawaanmu, semakin sulit
kamu ke puncak. Itu menguras tenagamu. Lagipula untuk apa membawa sampah itu ke
puncak? Bukankah lebih baik memungutnya setelah turun nanti? Bawalah barang
seperlunya. Semakin ringan diri Anda, semakin mudah mencapai puncak!"
Hamba Tuhan, sepanjang pelayanan kita mengikut Tuhan, pasti
akan selalu ada ucapan-ucapan miring dan komentar-komentar negatif baik dari
jemaat kita sendiri, maupun orang-orang diluar jemaat. Mereka berkata kita
kurang inilah kurang itulah, yang semuanya sebetulnya racun bagi jiwa kita
kalau kita terus menerus mengamini dan memasukan apa yang mereka ucapkan.
Abaikan suara-suara negatif itu dan tetaplah melayani dengan penuh semangat,
sama seperti prajurit yang tidak memusingkan soal-soal kehidupan-Nya. Patuhilah
perintah Yesus, sehingga pelayanan yang kita rintis berhasil. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Penuai – Jumat, 13 Juli 2012
Pertanyaan : Apakah aku suka menyimpan omongan negatif
orang lain?
Aplikasi : Jangan simpan perkataan negatif.
Doa : Tuhan, ajar aku tidak
memusingkan omongan negatif. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar