Baca : Yunus 1 : 1 – 17
Tetapi
Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi
ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia
membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama
dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. (Yunus 1 : 3)
Seorang wanita berjalan melewati sebuah kolam. Di kolam itu
ada seekor katak yang terperangkap kakinya di antara bebatuan. Melihat wanita
itu, katak berteriak minta tolong. ″Jika Anda mau menolongku, aku akan
mengabulkan permintaanmu,″ teriak katak. Setelah wanita itu menolong, katak
menepati janjinya, namun apapun syarat yang diminta si wanita, suami si wanita pun akan mendapat 10 kali
lipat dari apa yang ia minta. Wanita itu setuju. Permintaan pertama dan kedua
adalah ia ingin menjadi wanita paling cantik dan kaya di dunia. Keinginannya
terkabul, dan suaminya menjadi pria terkaya dan tertampan 10 kali lipat
darinya. Gundah melihat keadaan suaminya, setelah berpikir sejenak wanita itu
meminta dirinya kena serangan jantung ringan.
Girls, meski kisah di atas hanya anekdot, namun pada
prakteknya kita nggak mudah mengasihi orang lain seperti cara kita mengasihi
diri sendiri. Waktu kita baca kisah Yunus, kita akan mendapati Yunus kurang
senang Tuhan suruh dia pergi ke Niniwe. Yunus tahu tujuan Tuhan suruh dia pergi
ke sana agar mereka tobat, kalau nggak tobat Tuhan akan hukum. Seandainya
mereka tobat, hukuman nggak bakalan dijatuhkan, padahal dalam hati Yunus justru
senang kalau bangsa kafir itu dimusnahkan saja dari muka bumi. Oleh karena itu
ia melarikan diri ke Tarsis. Tapi Tuhan tetap paksa dia tunaikan tugas,
sehingga setelah diceburkan ke laut dan mendekam dalam perut ikan selama tiga
hari, ia pergi juga ke Niniwe.
Menerima keadaan orang lain lebih baik dari kita memang
nggak mudah, apalagi kalau kita penyebab dari orang itu jadi lebih baik, karena
tanpa harus dipupuk kita adalah mahluk yang egois. Oleh karena itu Tuhan selalu
minta kita bener-bener jaga hati dengan waspada, Tuhan pingin kita belajar
berempati kepada orang lain, baik saat ia susah atau senang, baik ia kawan atau
lawan kita. Belajarlah terus mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri
sendiri. • R.M
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit
Girls – Minggu, 22 Juli 2012
Pertanyaan : Apa tantangan terberatku untuk mengasihi
orang lain?
Aplikasi : Miliki kerelaan hati buat mengasihi
orang lain.
Doa : Tuhan, bantu aku agar bisa
mengasihi orang lain. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar