Website counter

Jumat, 27 Juli 2012

Tahu Malu

Baca : II Samuel 12 : 1 – 14
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. (II Samuel 12 : 13)

Karena terungkap menerima donasi ilegal sebesar 250 ribu yen atau sekitar Rp 27 juta, Menteri Luar negeri Jepang Seiji Maehara (48) mengundurkan diri dari jabatannya. Donasi politik sebesar Rp 27 juta yang diterimanya dari tahun 2005 sampai 2010 sebetulnya kecil bagi politisi sekelas Maehara, namun ini menjadi batu sandungan karena melanggar undang-undang politik. Ada yang berkomentar Maehara belum tentu mundur jika donasi dari seorang warga asing Korea itu tidak terungkap. Ungkapan itu memang ada benarnya, namun kita perlu mengacungi jempol kepada Maehara yang segera meminta maaf kepada rakyat Jepang dan dengan gagah berani mundur dan menjalani hukuman. Hal ini membuktikan budaya malu dan rasa bersalah melekat kuat di kalangan politisi Jepang.

Bagaimana dengan Indonesia? Tak perlu saya menjawab, Anda sudah tahu jawabannya. Pertanyaannya sekarang, apakah kita sendiri masih tahu malu dan memiliki rasa bersalah? Atau kita menjadi orang yang tak mau mengaku salah walaupun sudah terbukti salah, dan justru mencari pembenaran atau kambing hitam untuk kesalahan yang kita perbuat? Satu hal yang perlu kita tahu, menutupi kesalahan dan bersikap seolah-olah kita suci dan baik-baik saja tak akan pernah menyelesaikan masalah dan justru merusak nama baik kita sendiri. Saat berani mengakui kesalahan, meminta maaf, dan mau menanggung hukuman, Tuhan dan manusia akan sangat menghargai diri kita. Tak ada manusia yang tak pernah salah dan tak pernah jatuh dosa, sehingga jangan malu mengakui kesalahan dan meminta maaf. Saat kita membaca kisah raja Daud, kita akan mendapati Daud pun memiliki dosa, ia membunuh Uria dan berzinah dengan istrinya. Tuhan tegor Daud melalui nabi Natan, dan dengan jujur Daud mengakui dosanya. Tuhan memang tetap menghukum Daud, namun Daud sampai hari ini dikenang sebagai salah satu raja Israel yang luar biasa karena integritasnya.

Apakah pagi hari ini Anda bimbang untuk mengakui kesalahan kepada seseorang atau menyimpan rapat-rapat kesalahan itu? Pilihlah untuk berani mengakui kesalahan, meminta maaf dan siap menjalani hukuman, karena itu menunjukkan kualitas integritas Anda. Nama baik Anda tidak akan ternoda saat Anda tahu malu dan berani mengakui kesalahan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Siang – Jumat, 20 Juli 2012
Pertanyaan    : Apakah aku berani mengakui setiap kesalahanku?
Aplikasi          : Jadilah pribadi yang berani mengakui kesalahan.
Doa                 : Tuhan, ajar aku menjadi pribadi yang jujur. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar