Website counter

Jumat, 27 Juli 2012

Red Cliff

Baca : I Petrus 1 : 3 – 12
Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, (I Petrus 3 : 18)

Film ″Red Cliff″ berkisah tentang penyerbuan pasukan Perdana Mentri Cao Cao pada masa pemerintahan Kaisar Xian yang ke-13 di tahun 208 Masehi. Cao Cao mengerahkan satu juta tentara mengempur Liu Bei, penguasa Junan. Liu Bei yang sadar pasukannya pasti kalah melawan pasukan Cao Cao, segera mengungsikan ribuan rakyatnya ke Chiangling sambil ia dan pasukannya sebisa mungkin menahan serbuan. Pertempuran demi pertempuran membuat pasukannya kalah sehingga para panglimanya menganjurkan Liu Bei meninggalkan saja rakyat yang mereka kawal, yang dianggap menyusahkan gerakan mereka. Namun Liu Bei tak sudi karena ia tak sampai hati meninggalkan mereka. Di akhir cerita, Liu Bei berhasil menjadi salah satu raja Samkok dan terkenal dengan keluhuran budinya.

Hamba Tuhan, seorang pemimpin sejati adalah pemimpin yang memikirkan pengikutnya atau rakyatnya, dan rela berkorban bagi kepentingan mereka. Kepemimpinan yang sejati telah ditunjukkan Yesus Kristus melalui hidup-Nya. Alkitab mencatat beberapa tindakan kepemimpinan Yesus yang luar biasa seperti memperhatikan keperluan lima ribu orang lebih pengikutnya yang sedang lapar, meski Yesus sendiri pasti lapar dan lelah. Yesus sampai malam hari pernah menyembuhkan banyak orang sakit yang dibawa kepada-Nya. Yesus rela mati demi menebus kesalahan orang-orang yang percaya dan mengikuti-Nya. Yesus rela menanggung siksaan dan hinaan agar kita bisa memperoleh hidup kekal.

Sebagai hamba-Nya, apakah kita juga rela berkorban dan memikirkan jemaat yang Tuhan percayakan pada kita? Atau, kita hanya sibuk memikirkan diri sendiri dengan memikirkan bagaimana caranya pemasukan gereja bisa meningkat sehingga kita bisa hidup enak? Mari kita meneladani Yesus dengan selalu memperhatikan dan menjaga jemaat yang kita gembalakan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Penuai – Rabu, 4 Juli 2012
Pertanyaan    : Apakah aku rela berkorban untuk orang-orang yang aku pimpin?
Aplikasi          : Pemimpin sejati selalu memikirkan pengikutnya.
Doa                 : Tuhan, ajar aku bisa menjadi pemimpin seperti-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar