Baca : Yohanes 5 : 1
– 18
Jawab
orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke
dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam
itu, orang lain sudah turun mendahului aku." (Yohanes 5 : 7)
Pernahkah kita mendengar ada orang berkata seperti ini :
″Kamu sih enak lulusan sarjana. Aku cuma lulusan SMA. Pantas saja kerjaanku ya
cuma begini-begini saja.″ ″Kalau saja aku anak orang kaya, pasti hari ini aku
tidak perlu susah payah cari orderan jadi sales dan pulang malam-malam
gara-gara terjebak macet.″ Ada banyak orang hari ini menyalahkan keadaan,
mengeluhkan latar belakang keluarganya, mengeluhkan aparatur negara, mengkritik
kebijakan pemerintah. Namun, dia tak pernah mau mengoreksi diri dan memperbaiki
diri.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, jika hari ini kita terjebak
dalam perasaan mengasihani diri sendiri atau menyalahkan keadaan, sehingga
ujung-ujungnya mengeluh, mari kita lihat peristiwa di kolam Betesda. Saat Yesus
datang ke situ dan melihat seorang lumpuh yang sudah 38 tahun lamanya berbaring
di tempat itu, Yesus lalu bertanya maukah engkau sembuh. Jawaban orang lumpuh
ini sungguh menarik. Dia tidak menjawab mau atau tidak, namun ia justru
menyalahkan keadaan (ayat 7). Yesus yang memaklumi keterbatasannya, lalu
menyuruhnya bangun, mengangkat tilamnya, dan berjalan. Orang ini patuh dan ia
sembuh.
Dari kejadian di atas kita bisa belajar bahwa kadang keadaan
memang tidak berpihak pada kita, namun kita punya Yesus. Yesus tahu keadaan
kita mungkin hari ini sedang buruk, kita tertekan dan kita tak punya kemampuan
menghadapi tekanan itu, namun kita punya Yesus. Kita pasti sanggup menghadapi
seberat apapun tekanan, kalau kita mau mematuhi perintah-perintahNya yang sudah
tertulis di Alkitab, sama seperti si lumpuh. Namun kalau kita tak mau patuh dan
hanya sekedar mengeluh, jangan pernah berharap keadaan akan berubah. Tuhan
beserta kita dan Tuhan juga sudah berikan kita cara-cara menghadapi kesulitan
hidup. Patuhi dan lakukan, maka kitalah yang mengguasai keadaan, bukan kita
dikuasai keadaan. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea –
Senin, 9 Juli 2012
Pertanyaan : Apakah aku sering dikuasai keadaan?
Aplikasi : Kuasailah keadaan.
Doa :
Tuhan, bimbing aku menguasai keadaan, bukan dikuasai keadaan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar