Website counter

Minggu, 31 Maret 2013

Sesuai Kesanggupan

Baca : Matius  25 : 14 – 30
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. (Matius 25 : 15)

Berapa banyak yang hendaknya Anda lakukan? Sebanyak yang dapat Anda lakukan. Jika kita memiliki sebidang tanah yang ditanami jagung dan baru saja kita panen, kalau kita terlalu lama tidak kembali menanami tanah itu, maka rumput akan mengambil alih. Apapun yang ditemukan tangan Anda untuk dikerjakan, kerjakanlah itu dengan seluruh tenaga Anda (Pengkhotbah 9:10). Berapa banyak yang hendak Anda pelajari? Sebanyak yang dapat Anda baca. Berapa banyak pekerjaan yang dilakukan semut? Sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan mereka. Berapa banyak makanan yang mereka kumpulkan? Sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan mereka.

Jika seseorang melakukan satu pekerjaan sebaik-baiknya dan memperoleh pendapatan 24 juta setahun, kita bisa mengatakan ia memperoleh cukup karena ia sudah melakukan sebaik-baiknya. Tetapi, jika seseorang memiliki kemampuan untuk menghasilkan 200 juta per tahun namun hanya mendapatkan 36 juta per tahun, kita bisa menyebutnya gagal karena ia tidak maksimal menggunakan kemampuannya. Ia bekerja jauh dibawah kemampuannya. Saat kita baca perumpamaan tentang talenta, akan kita dapati kenyataan bahwa Tuhan memberikan kita masing-masing talenta sesuai kesanggupan (ayat 15). Artinya Tuhan berharap kita menggunakan talenta yang ada dengan maksimal, bukan hanya setengahnya, atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali. Rahasia hamba pertama dan kedua berhasil memperoleh laba dua kali lipat adalah karena mereka menggunakan kemampuannya dengan maksimal. Hari ini bagaimana dengan kita sendiri? Apakah selama ini kita bekerja ala kadarnya, yang penting tiap bulan dapat gaji, yang penting kerjaan beres? Mentalitas seperti ini harus dihilangkan karena tanpa sadar kita sudah tidak maksimal dalam bekerja.

Mari kita memilih menjadi pribadi yang mengerjakan segala sesuatu sebaik-baiknya sesuai kesanggupan kita dan menghilangkan kebiasaan melakukan segala sesuatu ala kadarnya atau yang penting beres. Orang yang bekerja dibawah kapasitasnya akan dicampakkan karena tidak menghasilkan tindakan terbaik. Seseorang dihargai tinggi oleh Tuhan dan manusia saat ia melakukan segala sesuatu sebaik mungkin, bukan orang yang bertindak setengah hati atau bahkan hanya sekedar bicara tanpa aksi. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Pagi – Selasa, 12 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar