Baca
: Matius 25 : 14 – 30
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang
seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia
berangkat. (Matius 25 : 15)
Berapa
banyak yang hendaknya Anda lakukan? Sebanyak yang dapat Anda lakukan. Jika kita
memiliki sebidang tanah yang ditanami jagung dan baru saja kita panen, kalau
kita terlalu lama tidak kembali menanami tanah itu, maka rumput akan mengambil
alih. Apapun yang ditemukan tangan Anda untuk dikerjakan, kerjakanlah itu
dengan seluruh tenaga Anda (Pengkhotbah 9:10). Berapa banyak yang hendak Anda
pelajari? Sebanyak yang dapat Anda baca. Berapa banyak pekerjaan yang dilakukan
semut? Sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan mereka. Berapa banyak makanan yang
mereka kumpulkan? Sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan mereka.
Jika seseorang melakukan satu pekerjaan
sebaik-baiknya dan memperoleh pendapatan 24 juta setahun, kita bisa mengatakan
ia memperoleh cukup karena ia sudah melakukan sebaik-baiknya. Tetapi, jika
seseorang memiliki kemampuan untuk menghasilkan 200 juta per tahun namun hanya
mendapatkan 36 juta per tahun, kita bisa menyebutnya gagal karena ia tidak
maksimal menggunakan kemampuannya. Ia bekerja jauh dibawah kemampuannya. Saat
kita baca perumpamaan tentang talenta, akan kita dapati kenyataan bahwa Tuhan
memberikan kita masing-masing talenta sesuai kesanggupan (ayat 15). Artinya
Tuhan berharap kita menggunakan talenta yang ada dengan maksimal, bukan hanya
setengahnya, atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali. Rahasia hamba
pertama dan kedua berhasil memperoleh laba dua kali lipat adalah karena mereka
menggunakan kemampuannya dengan maksimal. Hari ini bagaimana dengan kita
sendiri? Apakah selama ini kita bekerja ala kadarnya, yang penting tiap bulan
dapat gaji, yang penting kerjaan beres? Mentalitas seperti ini harus
dihilangkan karena tanpa sadar kita sudah tidak maksimal dalam bekerja.
Mari kita memilih menjadi pribadi yang
mengerjakan segala sesuatu sebaik-baiknya sesuai kesanggupan kita dan menghilangkan
kebiasaan melakukan segala sesuatu ala kadarnya atau yang penting beres. Orang
yang bekerja dibawah kapasitasnya akan dicampakkan karena tidak menghasilkan
tindakan terbaik. Seseorang dihargai tinggi oleh Tuhan dan manusia saat ia
melakukan segala sesuatu sebaik mungkin, bukan orang yang bertindak setengah
hati atau bahkan hanya sekedar bicara tanpa aksi. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Pagi – Selasa, 12 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar