Website counter

Minggu, 31 Maret 2013

Profesional

″Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.″ (I Korintus 9 : 25)

Profesional, kita tentu akrab dengan istilah profesional. Kata profesional sering kali dipakai sebagai ungkapan pujian untuk seseorang atau badan usaha atas prestasi kerjanya. Jika kita puas dengan pelayanan yang diberikan sebuah restoran tempat kita makan, kita menyebut para ″staff″ rumah makan itu profesional sehingga kita tak segan-segan merekomendasikan pada rekan-rekan lain. Kita puas ketika menghadiri sebuah konser musik, sehingga kita menyebut panitia yang terlibat profesional.

Setiap orang tentu senang disebut profesional. Lalu apa kriteria kita pantas disebut seseorang yang profesional? Seseorang yang profesional adalah seseorang yang dapat melakukan pekerjaan terbaiknya saat ia merasa tidak ingin melakukannya. Tidak setiap hari mood kita baik, kadang kita dibuat jengkel karena ada masalah dengan pasangan, atau ada konflik dengan rekan kerja. Namun seseorang yang profesional akan tetap mengerjakan apa yang menjadi tugasnya dengan hasil terbaik. Ia berusaha tetap memberikan yang terbaik sekalipun gajinya belum dibayar, atau ia sebetulnya tak suka ditempatkan oleh bosnya di bagian yang sekarang sedang ia kerjakan.

Profesional, tetap lakukan yang terbaik sekalipun mood kita sedang sangat jelek hari ini. Jangan biarkan mood mengendalikan kita, namun kitalah yang harus mengendalikan mood itu. Tundukkan apa yang tidak ingin Anda lakukan dengan tetap melakukannya karena Anda tahu tindakan itu akan membawa berkat buat diri sendiri dan banyak orang. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Profesional – Sabtu, 9 Maret 2013
Doa                 : Bapa, bentuk kami menjadi pekerja-pekerja Engkau yang profesional dan memiliki etos kerja tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar