Baca
: I Samuel 2 : 11 – 26
Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di
bawah pengawasan imam Eli. (I Samuel 2 : 11)
Ika sedang bersedih hati malam ini
karena dirinya kesulitan mengerjakan soal-soal Matematika. Sebulan yang lalu,
kedua orang tuanya dipindahtugaskan perusahaan tempat mereka bekerja di luar
pulau. Karena di sana jauh dari sekolah dan minim transportasi, dirinya tidak
dibawa serta. Oleh orang tuanya, Ika dititipkan di rumah nenek. Ika bingung karena
neneknya tidak bisa membantunya mengerjakan soal. Ia pun merasa kesepian karena
tidak bisa menceritakan hal-hal apa saja yang ia alami. Kadang ia juga merasa
iri kepada teman-temannya sepulang sekolah karena mereka dijemput orang tuanya,
sedangkan ia pulang sendirian.
Jagoan Kristus, apakah saat ini
kamu mengalami nasib seperti Ika, kamu jauh dari orang tua dan kamu merasa
sendirian? Jangan marah dan merasa Tuhan itu tidak adil. Kalau kita baca kisah
Samuel kecil, kita pun akan tahu sejak kecil Samuel sudah jauh dari orang
tuanya. Itu bukan karena Hana dan Elkana tidak bertanggung jawab, justru mereka
sangat bertanggung jawab dan berkomitmen akan janji mereka. Dahulu sebelum Hana
memiliki anak, ia bernazar bahwa jika Tuhan memperhatikan sengsaranya, maka ia
akan memberikan anaknya kepada Tuhan (ayat 11). Saat Tuhan kabulkan doanya,
Hana tepati nazarnya dan Tuhan pelihara hidup Samuel.
Jangan benci orang tuamu karena
mereka terpaksa jauh darimu karena kebetulan mereka harus bekerja di luar kota
atau luar pulau. Mereka melakukan hal itu karena tanggung jawab dan agar bisa
memenuhi kebutuhan hidupmu. Doakan orang tuamu agar mereka diberi kekuatan
sehingga bisa bekerja dengan baik, dan kelak mereka bekerja satu kota dengan
rumahmu sehingga setiap hari bisa bertemu dan menemanimu melakukan berbagai
kegiatan. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Spirit Junior – Senin, 25 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar