Website counter

Minggu, 31 Maret 2013

Kita Dipilih

″Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.″ (Roma 8 : 29)

Profesional, setiap hari jumat sore, saya selalu meluangkan waktu untuk pergi ke toko buku untuk sekedar membaca buku, atau kalau ada buku bagus saya baru membeli. Dalam kesempatan ini saya suka berdiri di rak dekat kasir, karena di situ saya bisa melihat orang-orang yang membayar biasanya memilih-milih buku renungan yang akan mereka pakai menjadi panduan saat teduh. Saya merasa senang dan tersanjung saat orang-orang itu memilih buku renungan dimana tulisan saya dimuat.

Setiap kita pasti senang kalau terpilih dalam suatu kompetisi untuk menjadi pemenang, atau wakil dari suatu lembaga tertentu yang kita ikuti. Saat masih kuliah, kita tentu senang terpilih oleh universitas sebagai mahasiswa untuk pertukaran pelajar dengan universitas lain. Saat menembak pujaan hati, kita senang karena dia memilih kita daripada yang lain. Saat lamaran kerja kita diterima dan kita terpilih menjadi karyawan, kita tentu senang karena berhasil mengungguli pelamar-pelamar lain. Bukan kebetulan kita dipilih bekerja di perusahaan kita saat ini untuk memberikan kontribusi terbaik. Bukan kebetulan kita dipilih Tuhan menjadi seorang Kristen.

Profesional, Tuhan telah memanggil kita menjadi umat-Nya yang bertugas menjadi garam dan terang di mana pun, termasuk di tempat kerja. Apakah kita sangat menghargai pilihan Tuhan dengan bekerja sebaik mungkin seturut perintah Tuhan? Atau kita bekerja asal-asalan dan tak ada bedanya dengan orang dunia? Sebagai orang pilihan, mari bekerja sebaik mungkin dalam kondisi apapun. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Profesional – Rabu, 6 Maret 2013
Doa                 : Bapa terima kasih karena telah memilih aku menjadi umat-Mu yang mengarami dan menerangi dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar