Baca : Matius 25 : 31 – 46
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang
paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Matius 25 : 40)
Saat liburan Natal tahun 2012 lalu, saya
mendapat kesempatan mengunjungi rumah seorang saudara dan menginap selama 3
hari di sana. Selama menginap di tempatnya, saya terkesan dengan cara hidup
keluarga saudara ini dalam saling melayani satu sama lain maupun melayani saya.
Saat saya dan saudara ini baru datang dan saya duduk di ruang tamu, tanpa
diminta anaknya membawakan segelas teh hangat. Saat kami makan bersama,
istrinya mengambilkan makanan buat kami semua. Saat kami selesai makan, salah
satu anaknya dengan semangat mencuci semua piring dan gelas yang kami pakai.
Waktu kami jalan-jalan bersama, mereka pun dengan antusias merekomendasikan
tempat-tempat wisata terbaik di kota mereka sehingga saya kerasan. Tanpa bicara
mereka mengajarkan kepada saya sikap saling melayani.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, saling
melayani yang Tuhan inginkan tak hanya berlaku buat orang-orang yang kita
kasihi, namun untuk siapapun yang kita temui, yang bisa kita layani. Saat Yesus
bercerita mengenai penghakiman terakhir, salah satu hal yang Yesus sedang
ajarkan adalah sikap saling melayani. Entah itu orang asing, anggota keluarga
kita, atau pasangan kita sendiri, kita diajar untuk bisa saling melayani dengan
tulus, meski pada prakteknya tak mudah. Pasti ada orang yang tidak mengucapkan
terima kasih atau salah mengartikan pelayanan kita. Bukan mustahil pula mereka
justru berniat memperalat kita untuk terus melayani mereka. Oleh karena itu
kita pun harus bijaksana sehingga bisa membedakan mana orang yang memperalat
kita, atau memang benar-benar bisa kita layani dan itu membantu orang tersebut
makin rohani. Kalau kita tak mau saling melayani, Tuhan sudah dengan sangat
jelas mengatakan kita akan masuk ke tempat siksaan yang kekal (ayat 45)
Rahasia memperoleh hidup kekal sudah kita
dapatkan. Mari memulainya dari keluarga kita sendiri dan membuat hidup banyak
orang makin diberkati dan rohani karena keluarga kita adalah keluarga yang
saling melayani. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK
Aletea – Jumat, 1 Maret 2013
Doa : Tuhan, lembutkan
hati kami agar bisa membentuk keluarga yang saling melayani. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar