Baca
: Kejadian 3 : 1 – 24
Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan
itu?" (Kejadian 3 : 11)
Seorang ayah terus menerus mengingatkan anaknya
yang berumur 7 tahun agar tidak bermain bola di sekitar perumahan tempat
tinggal mereka karena khawatir anaknya akan memecahkan kaca jendela. Beberapa
waktu kemudian, ia mendapati ada jendela pecah, maka sebelum menghukum anaknya,
ayah itu harus menanyai anaknya untuk memastikan apakah memang dia yang
memecahkan jendela itu. Sering kali seorang ayah mengetahui bahwa anaknya telah
melakukan kesalahan, namun ia lebih dulu memberikan kesempatan kepada si anak
untuk mengakuinya sehingga anak itu belajar bertanggung jawab.
Saat membaca kisah manusia jatuh dalam
dosa, menurut Anda perlukah Tuhan bertanya kepada Adam (ayat 11)? Tidak perlu,
karena Tuhan Maha Tahu. Tanpa perlu Adam dan Hawa mengaku, Tuhan sudah tahu
mereka jatuh dosa, namun Tuhan sengaja bertanya untuk memberikan kesempatan
kepada mereka mengakui perbuatannya sehingga dapat belajar bertanggung jawab
atas perbuatan mereka. Namun yang terjadi, mereka justru tidak mau mengaku dan
menyalahkan pihak lain. Kalau saja waktu itu mereka mengaku salah, mungkin
hukuman yang mereka terima tidaklah terlalu berat karena Tuhan lebih senang
kita mengakui secara jujur daripada menolak untuk bertanggung jawab. Jika saat
ini kita merasa hidup kok rasanya berat sekali dan ada beberapa hal menyakitkan
yang harus kita alami, mari mengoreksi diri. Bisa saja Tuhan saat ini sedang
menguji kita, atau bisa saja Tuhan menghukum karena kita sudah melakukan satu
tindakan tidak bertanggung jawab dan tidak mau mengakuinya di hadapan Tuhan dan
manusia. Orang yang tidak bertanggung jawab akan selalu gelisah dan berusaha
lari, hendaknya kita tidak menjadi manusia seperti itu. Apapun kesalahan yang
sudah kita buat, beranilah mengakuinya segera tanpa perlu dipaksa mengaku.
Hukuman memang tetap harus kita terima
sekalipun kita mengakui kesalahan, namun itu jauh lebih ringan dan terhormat
daripada kita berlagak seolah-olah korban keadaan atau seseorang dan tidak mau
mengaku salah. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Harian Spirit – Selasa, 16 April 2013
Pertanyaan : Apakah saya selalu mau mengakui
kesalahan.
Aplikasi : Mari kita belajar mengakui
kesalahan kita secara terbuka.
Doa : Tuhan, ajar kami untuk selalu
mau mengakui kesalahan kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar