Website counter

Selasa, 30 April 2013

Kesempatan Mengaku

Baca : Kejadian 3 : 1 – 24
Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" (Kejadian 3 : 11)

Seorang ayah terus menerus mengingatkan anaknya yang berumur 7 tahun agar tidak bermain bola di sekitar perumahan tempat tinggal mereka karena khawatir anaknya akan memecahkan kaca jendela. Beberapa waktu kemudian, ia mendapati ada jendela pecah, maka sebelum menghukum anaknya, ayah itu harus menanyai anaknya untuk memastikan apakah memang dia yang memecahkan jendela itu. Sering kali seorang ayah mengetahui bahwa anaknya telah melakukan kesalahan, namun ia lebih dulu memberikan kesempatan kepada si anak untuk mengakuinya sehingga anak itu belajar bertanggung jawab.

Saat membaca kisah manusia jatuh dalam dosa, menurut Anda perlukah Tuhan bertanya kepada Adam (ayat 11)? Tidak perlu, karena Tuhan Maha Tahu. Tanpa perlu Adam dan Hawa mengaku, Tuhan sudah tahu mereka jatuh dosa, namun Tuhan sengaja bertanya untuk memberikan kesempatan kepada mereka mengakui perbuatannya sehingga dapat belajar bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Namun yang terjadi, mereka justru tidak mau mengaku dan menyalahkan pihak lain. Kalau saja waktu itu mereka mengaku salah, mungkin hukuman yang mereka terima tidaklah terlalu berat karena Tuhan lebih senang kita mengakui secara jujur daripada menolak untuk bertanggung jawab. Jika saat ini kita merasa hidup kok rasanya berat sekali dan ada beberapa hal menyakitkan yang harus kita alami, mari mengoreksi diri. Bisa saja Tuhan saat ini sedang menguji kita, atau bisa saja Tuhan menghukum karena kita sudah melakukan satu tindakan tidak bertanggung jawab dan tidak mau mengakuinya di hadapan Tuhan dan manusia. Orang yang tidak bertanggung jawab akan selalu gelisah dan berusaha lari, hendaknya kita tidak menjadi manusia seperti itu. Apapun kesalahan yang sudah kita buat, beranilah mengakuinya segera tanpa perlu dipaksa mengaku.

Hukuman memang tetap harus kita terima sekalipun kita mengakui kesalahan, namun itu jauh lebih ringan dan terhormat daripada kita berlagak seolah-olah korban keadaan atau seseorang dan tidak mau mengaku salah. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Harian Spirit – Selasa, 16 April 2013
Pertanyaan    : Apakah saya selalu mau mengakui kesalahan.
Aplikasi          : Mari kita belajar mengakui kesalahan kita secara terbuka.
Doa                 : Tuhan, ajar kami untuk selalu mau mengakui kesalahan kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar