Baca : I Raja-raja 1 : 6
Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan:
"Mengapa engkau berbuat begitu?" Ia pun sangat elok perawakannya dan
dia adalah anak pertama sesudah Absalom. (I Raja-raja 1 : 6)
Cara tercepat untuk menghancurkan seorang
anak adalah dengan memberikan segala sesuatu yang diinginkannya. Raja Daud
adalah ayah yang buruk bagi Adonia, namun merupakan ayah yang menakjubkan bagi
Salomo. Alkitab mencatat, selama hidupnya, Daud belum pernah menegur dia dengan
ucapan, ditambah ia gagah perawakannya sehingga pasti menjadi pujaan para
wanita dan kesayangan raja Daud. Alhasil, Adonia menjadi sombong dan mengambil
keputusan tanpa sepengetahuan ayahnya. Adonia bertindak kurang ajar dengan
mengangkat dirinya sendiri sebagai raja padahal ayahnya belum meninggal dan
Tuhan tidak pernah merestuinya sebagai raja.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, ayah yang
buruk atau pilih kasih bisa berupa ayah yang terlalu memanjakan anak yang satu
dan mengabaikan anak yang lain, ayah yang terlalu menuntut, ayah yang suka
melecehkan, ayah yang tidak berwibawa, ayah yang meninggalkan keluarganya, atau
ayah yang menyembah roh jahat. Sedangkan Ayah yang menakjubkan adalah yang
bertanggung jawab, mengasihi secara adil seluruh anggota keluarganya, menjadi
imam atas keluarganya, selalu memberikan dorongan untuk anak-anaknya, dan tahu
kapan harus memberikan hukuman atau memberikan pujian. Ayah seperti apakah
kita? Ada banyak sekali contoh nyata di sekitar kita tentang anak-anak yang
rusak hidupnya karena ayah yang buruk. Mungkin mereka tidak pilih kasih, namun
berapa banyak di antara mereka bisa sangat sibuk kerja, namun tak ada waktu
berkualitas buat anak istri. Secara keuangan mereka sangat cukupkan untuk rumah
tangganya, namun secara kasih sayang minim. Sehingga, anak mereka diasuh dan
diajari oleh televisi, yang lebih banyak mengajarkan hal negatif dari pada
positif. Bukan salah anak kalau mereka terjadi persaingan antar saudara, atau
anak memberontak kepada orangtua. Semua itu berasal dari ayah yang buruk.
Tuhan sudah memberikan kita contoh nyata
akibat ayah yang buruk. Mari, sebagai kepala keluarga, jadilah ayah yang
mempesona buat anak-anak. Kalau kita tidak tahu caranya, rendahkan hati untuk
minta nasihat saudara seiman yang terbukti bisa mendidik anaknya dengan benar
dan berkualitas. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK
Aletea – Minggu, 17 Maret 2013
Doa : Tuhan, ajar aku
menjadi ayah yang berkualitas buat anak-anakku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar