Baca : II Timotius 4 : 1 –
8
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis
akhir dan aku telah memelihara iman. (II Timotius 4 : 7)
Saya sangat terinspirasi dengan hidup salah
seorang kawan saya, Ratna. Setahun silam Ratna mengalami kecelakaan hebat
sehingga gegar otak dan hampir sebulan dirawat di rumah sakitSetelah pulih, ia
juga mengalami lupa ingatan sehingga butuh waktu lama untuk ia bisa kembali
menjalani hidup dengan normal. Beberapa waktu kemudian, karena alasan tertentu
kekasihnya memutusnya padahal mereka akan menikah. Meski mengalami banyak
tekanan, Ratna tetap setia kepada Tuhan, ia tidak pernah mengeluh mengapa
mengalami hal ini, justru ia mensharingkan kebaikan Tuhan karena masih bisa
hidup dan bekerja
Keluarga yang dikasihi Tuhan, setia di saat
semua keadaan baik itu sudah biasa dan semua orang bisa melakukannya. Namun
setia dalam keadaan sulit, itulah yang luar biasa. Itulah yang Tuhan harapkan
kita lakukan kepada Dia. Saat kita ambil komitmen menjadi murid Yesus, hidup
tidak mungkin akan lebih baik, justru makin susah dan sulit. Itu bisa terjadi
karena kita harus memikul salib yaitu kedagingan kita sendiri, kita pun harus
menjadi pelaku kebenaran firman Tuhan dan memberitakan kebenaran itu kepada
siapapun. Tak semua orang mau terima kebenaran, tak semua orang akan menolong
saat kita jatuh, Tuhan pun belum tentu akan langsung tolong kita. Namun dari
situ kesetiaan kita teruji, sama seperti yang Paulus alami. Sepanjang
pelayanannya, Paulus banyak sekali mengalami penderitaan. Saat kematian datang,
Paulus mati dengan cara yang tragis, dipancung. Tak ada yang bisa dibanggakan
Paulus secara duniawi, namun ia dengan semangat berkata telah mengakhiri
pertandingan yang baik, karena ia mengalami penderitaan buat Kristus. Berbagai
penderitaan sampai akhir hidupnya menempa dirinya setia dan memelihara iman.
Hidup memang sulit dan berat, namun jangan
pernah mengeluh dan tetap setia kepada Tuhan. Jangan fokus kepada diri sendiri,
namun bantu sebanyak mungkin orang, maka beban kita terasa ringan dan nama
Tuhan dimuliakan. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK
Aletea – Sabtu, 23 Maret 2013
Doa :
Tuhan, terima kasih untuk berbagai tekanan yang ada karena itu membuatku bisa
menceritakan betapa besar kebaikan-Mu dalam hidupku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar