Baca : Ayub 2 : 1 –
10
Maka
berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam
kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2 : 9)
Membaca kitab Ayub,
biasanya kita akan belajar tentang iman Ayub, atau kesetiakawanan ketiga
sahabatnya. Namun hari ini kita akan belajar dari istri Ayub, yang namanya pun
tidak kita ketahui. Pernahkah kita bertanya mengapa kisah istri Ayub tertulis
singkat, hanya satu ayat? Padahal di kitab-kitab lain seperti Rut dan Ester,
Alkitab menulis dengan rinci apa saja yang mereka lakukan? Bukankah Ayub adalah
orang yang sangat beriman, sudah sepantasnya kita tahu kisah istri Ayub karena
dibalik pria hebat pasti ada perempuan hebat? Jawabannya sangat sederhana,
karena istri Ayub bukan istri yang patut dijadikan teladan untuk kita.
Satu ayat sudah cukup untuk membuat kita tahu istri Ayub
buruk dalam bertutur kata dan kemungkinan besar juga buruk dalam bersikap.
Ketika suaminya ditimpa kemalangan dan seluruh anak mereka mati, dia bukannya
menguatkan Ayub namun menyuruhnya mengutuki Tuhan dan mati saja. Padahal selama
mereka hidup bersama, dia pasti banyak melihat cara hidup Ayub yang sedemikian
saleh. Sekarang kembali ke diri kita, bagaimanakah sikap dan tutur kata kita
selama ini? Apakah kita cenderung berpikir dan mengatakan sesuatu yang positif,
atau kita negatif thingking dan mengatakan sesuatu yang negatif? Apakah sebagai
istri kita hanya mau enaknya saja, mau mudahnya saja, dan ketika ada masalah
dengan mudah kita mengeluarkan kata-kata negatif?
Hidup kita tak akan membuat orang lain semangat, apalagi
membuat Tuhan bersukacita, kalau tutur kata dan tindakan kita tidak
mencerminkan sikap seorang istri yang menjadi penolong bagi suaminya. Mari kita
menjadi istri-istri seperti Ester dan Rut yang memberikan dukungan positif
kepada suaminya dan selalu melakukan perbuatan yang benar. Jangan meniru
istri-istri dalam sinetron yang kerjanya hanya menuntut duit dari suami,
selingkuh, atau berantem dengan mertua, namun tirulah istri seperti Ester dan
Rut. • Richard T.G.R
Pertanyaan : Bagaimana cara kita selama ini dalam
bertutur kata?
Aplikasi : Mari menjadi pribadi yang selalu
memberikan dukungan positif.
Doa : Tuhan, ajar aku menjaga hati
dan lidahku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar