Baca : Matius 6 : 25
– 34
Siapakah di antara kamu yang karena
kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (Matius 6 :
27)
Ada dua orang turis yang melakukan pendakian di sebuah
gunung di negara Swiss. Saat pulang, mereka menumpang sebuah mobil rombeng.
Jalannya tersendat-sendat karena mesin tuanya. Sepanjang jalan, turis pertama
sibuk mencemaskan kondisi mobil. Dia terbelenggu oleh rasa kuatir kalau mobil
itu mogok di tengah jalan, bensinnya habis dan tidak ada pom bensin disana. Sementara
itu, turis kedua tampak santai-santai saja. Dia menikmati
pemandangan indah bukit-bukit yang puncaknya dihiasi salju putih. Beberapa
kali, dia mengabadikan keindahan itu dengan kamera pocketnya. Setelah satu jam
berlalu, akhirnya mobil tua itu pun tiba di kota tujuan. “Kok kamu
sempat-sempatnya ambil gambar pemandangan itu? Apa kamu tidak cemas?” tanya
turis pertama. “Apa yang perlu dicemaskan. Seandainya ada masalah, pasti ada
jalan keluarnya. Aku suka dengan perjalanan tadi” kata turis kedua.
Terus menerus menguatirkan
hal-hal yang negatif memang sangat tidak baik karena akan membuat kita
kehilangan banyak hal berharga. Firman Tuhan bahkan berkata kekuatiran tidak
dapat menambah sehasta saja pada jalan hidup kita. Kekuatiran justru akan
memperpendek umur kita karena melemahkan daya tahan tubuh. Kenyataannya, apa
yang kita kuatirkan sering kali tidak terbukti atau seburuk apa yang kita
kuatirkan. Kita kadang tidak bisa menikmati hidup padahal Tuhan sudah sediakan
begitu banyak hal-hal terbaik untuk kita lihat dan nikmati. Kita kuatir akan
masa depan anak, kuatir akan pekerjaan, kuatir akan keuangan, dan lain-lain.
Akibatnya kita tidak menikmati kelucuan anak-anak, mensyukuri pekerjaan yang
kita punya, atau berterima kasih karena kita hari ini masih bisa makan makanan
yang sehat sampai kenyang dan bisa tidur di ranjang yang nyaman.
Kebahagiaan hidup hanya bisa
kita nikmati kalau kita mampu menikmati apapun yang Tuhan berikan kepada kita
dengan penuh ucapan syukur. Jangan biarkan ketakutan mematikan Anda secara
perlahan, namun nikmati dan syukuri detik demi detik yang masih boleh kita
miliki dengan percaya Tuhan cukupkan semuanya selama kita terus mencari
kerajaan Allah dan kebenarannya. • Richard
Catatan : Renungan
ini dimuat di Renungan Harian Spirit – Rabu, 14 November 2012
Pertanyaan : Apakah saya
bisa menikmati hidup?
Aplikasi : Nikmatilah
hidup.
Doa : Tuhan, ajar aku
untuk tidak pernah kuatir akan hidupku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar