Website counter

Jumat, 28 Desember 2012

Seni Menikmati Hidup

Baca : Matius 6 : 25 – 34
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (Matius 6 : 27)

Ada dua orang turis yang melakukan pendakian di sebuah gunung di negara Swiss. Saat pulang, mereka menumpang sebuah mobil rombeng. Jalannya tersendat-sendat karena mesin tuanya. Sepanjang jalan, turis pertama sibuk mencemaskan kondisi mobil. Dia terbelenggu oleh rasa kuatir kalau mobil itu mogok di tengah jalan, bensinnya habis dan tidak ada pom bensin disana. Sementara itu, turis kedua tampak santai-santai saja. Dia menikmati pemandangan indah bukit-bukit yang puncaknya dihiasi salju putih. Beberapa kali, dia mengabadikan keindahan itu dengan kamera pocketnya. Setelah satu jam berlalu, akhirnya mobil tua itu pun tiba di kota tujuan. “Kok kamu sempat-sempatnya ambil gambar pemandangan itu? Apa kamu tidak cemas?” tanya turis pertama. “Apa yang perlu dicemaskan. Seandainya ada masalah, pasti ada jalan keluarnya. Aku suka dengan perjalanan tadi” kata turis kedua.

Terus menerus menguatirkan hal-hal yang negatif memang sangat tidak baik karena akan membuat kita kehilangan banyak hal berharga. Firman Tuhan bahkan berkata kekuatiran tidak dapat menambah sehasta saja pada jalan hidup kita. Kekuatiran justru akan memperpendek umur kita karena melemahkan daya tahan tubuh. Kenyataannya, apa yang kita kuatirkan sering kali tidak terbukti atau seburuk apa yang kita kuatirkan. Kita kadang tidak bisa menikmati hidup padahal Tuhan sudah sediakan begitu banyak hal-hal terbaik untuk kita lihat dan nikmati. Kita kuatir akan masa depan anak, kuatir akan pekerjaan, kuatir akan keuangan, dan lain-lain. Akibatnya kita tidak menikmati kelucuan anak-anak, mensyukuri pekerjaan yang kita punya, atau berterima kasih karena kita hari ini masih bisa makan makanan yang sehat sampai kenyang dan bisa tidur di ranjang yang nyaman.

Kebahagiaan hidup hanya bisa kita nikmati kalau kita mampu menikmati apapun yang Tuhan berikan kepada kita dengan penuh ucapan syukur. Jangan biarkan ketakutan mematikan Anda secara perlahan, namun nikmati dan syukuri detik demi detik yang masih boleh kita miliki dengan percaya Tuhan cukupkan semuanya selama kita terus mencari kerajaan Allah dan kebenarannya. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Harian Spirit – Rabu, 14 November 2012
Pertanyaan    : Apakah saya bisa menikmati hidup?
Aplikasi          : Nikmatilah hidup.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk tidak pernah kuatir akan hidupku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar