Website counter

Jumat, 28 Desember 2012

Pejuang yang Berkarakter

Baca : Kejadian 18 : 16 – 33
Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu." (Kejadian 18 : 32)

India berada dibawah penjajahan Inggris sejak tahun 1858. Pada tahun 1919, Kongres Nasional India yang dipelopori Mahatma Gandhi memulai gerakan Hartal. Banyak tantangan yang harus dihadapi Gandhi yang memimpin rakyat India untuk menuntut kemerdekaan dengan jalan damai seperti penembakan terhadap ribuan rakyat India, dimasukkan dalam penjara, sampai rela berpuasa sampai 21 hari. Pemerintah Inggris di tahun 1930 pun pernah mengeluarkan peraturan garam yang untuk menekan perlawanan rakyat, namun hasilnya nihil karena Gandhi memelopori pembuatan garam sendiri di pantai Dandhi. Tanggal 15 Agustus 1947 merdeka. Setelah India merdeka, Gandhi kembali menjalankan aksi puasanya untuk mendamaikan perseteruan 2 kelompok agama. Meski berhasil, segala perjuangan Gandhi akhirnya harus berakhir karena ia ditembak mati oleh seseorang yang tidak setuju akan tindakannya yang dinilai terlalu membela umat Muslim.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, menjadi pejuang yang berkarakter tentu impian banyak orang. Kita bisa menjadi pejuang yang berkarakter di gereja, di tempat kerja, di keluarga, maupun di lingkungan sosial. Pada prakteknya sangat tidak gampang karena lebih banyak orang yang tidak berkarakter daripada orang yang berkarakter dan mau berjuang. Kita akan ditentang dan berusaha dijatuhkan saat berusaha berjuang membela kebenaran firman Tuhan. Meski begitu, tetap lakukan bagian kita dengan setia, masalah hasil biarlah itu menjadi bagian Tuhan. Saat Abraham tahu dari Tuhan bahwa Sodom dan Gomora akan dihukum karena sangat berat dosanya, Abraham berjuang sekuat tenaga agar Tuhan mengubah keputusannya. Dari lima puluh orang benar sampai sepuluh orang benar, Abraham terus berusaha. Hasilnya kedua kota ini tetap dimusnahkan karena tak ada sepuluh orang benar, namun Abraham sudah menjadi pejuang yang berkarakter dalam hal mengasihi orang benar.

Jika saat ini Anda sedang berjuang menjadi seseorang yang berkarakter dan menghadapi banyak tantangan, tetaplah lakukan bagian Anda seperti yang Abraham dan Gandhi lakukan. Jangan fokus pada hasilnya, namun nikmati proses Tuhan membentuk Anda menjadi pribadi yang berkarakter. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 1 November 2012
Pertanyaan    : Apa yang sudah saya lakukan untuk menjadi pribadi yang berkarakter?
Aplikasi          : Lakukan bagian Anda dan jangan campuri bagiannya Tuhan.
Doa                 : Tuhan, kuatkan saya untuk terus menjadi pejuang yang berkarakter. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar