Website counter

Jumat, 28 Desember 2012

Orang yang Tepat

Baca : Kisah Para Rasul 8 : 26 – 40
Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?" (Kisah Para Rasul 8 : 34)

Tiga tahun silam manajemen keuangan saya kacau. Antara pemasukan dengan pengeluaran bermasalah sehingga saya selalu berkekurangan dan banyak hutang. Akhirnya saya meminta saran kepada bapak pendeta di gereja saya. Oleh bapak pendeta saya disarankan meminta nasihat kepada bapak A karena ia pandai dalam hal mengatur keuangan. Setelah saya meminta waktu luang dan bertemu bapak A, dia memberikan beberapa saran yang berhubungan dengan masalah saya. Saran tersebut saya patuhi dan puji Tuhan satu demi satu masalah keuangan saya beres.

Hamba Tuhan, kita tetaplah manusia biasa yang punya kelemahan. Mungkin kita hebat dalam mengajar orang, menulis renungan, menyanyi, atau bermain musik. Namun kita lemah dalam pengaturan keuangan. Cara terbaik untuk kita menghindari kegagalan adalah bekerja sama dengan orang yang tepat dan meminta saran dari mereka yang berpengalaman. Sida-sida dari Etiopia kebingungan saat membaca kitab nabi Yesaya, lalu Tuhan kirimkan Filipus untuk membantunya. Coba bayangkan kalau sida-sida ini enggan bertanya karena gengsi, selamanya ia tidak akan mengerti dan tidak bertobat. Demikian juga dengan kita, jika saat ini kita lemah dalam bidang-bidang tertentu, jangan malu meminta nasihat pada orang yang tepat. Tuhan pasti akan tunjukkan siapa orang yang tepat itu atau bisa juga Tuhan kirimkan orang itu kepada kita, namun syaratnya kita terlebih dahulu mau merendahkan hati dan mengakui bahwa kita lemah dalam suatu bidang.

Saat kita menuruti nasihat dari orang yang tepat, kita menjadi lebih waspada dan tak perlu mengulangi kesalahan yang pernah mereka lakukan sehingga dalam menjalani pelayanan kita akan melangkah dengan lebih percaya diri. Jangan pernah malu meminta bantuan kepada sesama hamba Tuhan atau kepada jemaat yang berkompeten untuk membantu menutupi kekurangan kita dalam bekerja. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Penuai – Rabu, 28 November 2012
Pertanyaan    : Apakah saya mau rendah hati meminta nasihat orang lain?
Aplikasi          : Jangan tinggi hati saat meminta nasihat kepada orang yang lebih ahli.
Doa                 : Tuhan, ajar kami untuk tidak malu meminta bantuan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar