Baca : Daniel 1 : 1 –
21
Daniel
berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan
anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana
itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (Daniel 1 : 8)
Lumba-lumba termasuk yang paling cerdas dan patuh dari semua
jenis binatang. Lumba-lumba dapat mempelajari semua jenis trik. Pelatih dapat
mengajari mereka untuk menangkap bola atau melompat melalui gelindingan. Jika
diperintah, lumba-lumba dapat melompat tinggi di udara atau menemukan
benda-benda di air.
Jagoan Kristus, lumba-lumba bisa melakukan berbagai aksi
hebat karena ia patuh akan apa yang pelatihnya ajarkan. Coba bayangkan kalau
lumba-lumba nggak mau patuh walau cerdas, ia pasti tak bisa melakukan berbagai
aksi hebat. Tuhan sudah memberikan kamu otak yang jauh lebih cerdas daripada
lumba-lumba, namun sudahkah kamu menjadi anak yang patuh? Kalau orang tua
menyuruh makan, apakah kamu segera datang dan menghabiskan makanan yang mereka
sediakan, kalau kamu disuruh belajar, apakah kamu lalu belajar dengan senang
hati, kalau kakak sekolah minggu menyuruhmu menghapalkan ayat, apakah kamu
melakukannya, kalau guru menyuruhmu datang tepat waktu, apakah kamu
mematuhinya?
Daniel dan tiga kawannya mendapat pekerjaan di istana dan sepuluh
kali lebih cerdas dari semua orang berilmu karena patuh akan firman Tuhan (ayat
8) dan patuh saat menjalani masa pendidikan selama tiga tahun (ayat 5). Kamu
pun pasti bisa secerdas mereka kalau mau patuh kepada Tuhan dengan cara
mematuhi didikan orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekitarmu seperti orang
tua dan guru. Jadi anak yang patuh, ya. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Girls – Senin, 12 November 2012
Pertanyaan : Apakah saya patuh kepada perintah Tuhan?
Aplikasi : Jangan suka melanggar hukum.
Doa : Didik kami Tuhan agar
senantiasa mematuhi perintah-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar