Baca : Lukas 8 : 26 –
39
"Pulanglah
ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah
atasmu." Orang itu pun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan
segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya. (Lukas 8 : 39)
Kalau melihat bekicot yang kecil mungil dan jalannya lambat,
mungkin kita bingung apa gunanya Tuhan ciptakan bekicot. Namun, bekicot banyak
sekali gunanya lho. Bicara masalah makanan, bekicot bisa dijadikan keripik,
sate, atau makanan lain yang rasanya enak. Bicara medis, lendir bekicot bisa
dijadikan obat luka dan menghentikan pendarahan. Di Rusia, sebuah tempat
pengolahan air memakai 6 bekicot raksasa dari Afrika yang dipasangkan alat-alat
pemantau di tubuhnya untuk mendekteksi tingkat polusi air.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, keterbatasan fisik, talenta,
atau kemampuan sering kita jadikan untuk tidak berani berkembang. Kita mengeluh
saya kurang ini dan itu, padahal kita sebetulnya bisa melakukan satu hal yang
hebat, satu hal yang tidak bisa dilakukan kebanyakan orang. Kita merasa minder
karena tidak memiliki talenta yang dimiliki rata-rata orang. Tuhan pasti
memberikan setiap orang talenta, sehingga setiap orang pasti bisa maksimal
hidupnya. Mengapa Tuhan menolak orang Gerasa yang baru saja disembuhkannya dari
keterikatan legion menjadi murid-Nya dan justru menyuruhnya pulang? Karena
Yesus tahu kehadiran orang ini di kotanya jauh lebih berguna daripada ia
mengikuti Yesus ke mana-mana. Orang-orang di kotanya mungkin mengenal dirinya
sebagai mantan orang gila, namun mereka bisa melihat apa yang diperbuat Tuhan
kepadanya. Orang ini patuh dan terbukti penilaian Yesus tak salah. Ia dengan
giat mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah
diperbuat Yesus atas dirinya.
Jangan sampai segala kelemahan kita membuat kita tidak mampu
melihat kelebihan diri sendiri dan merasa tak berguna. Terus gali kemampuan
yang ada sehingga kita bisa terus mengembangkan kemampuan yang ada. Seekor
bekicot yang kecil bisa sangat berguna karena ada orang-orang yang mau
menelitinya, kita pun pasti tahu kemampuan kita kalau mau terus mengembangkan
diri sendiri. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea –
Selasa, 18 Desember 2012
Pertanyaan : Keterbatasan fisik seperti apa yang
membatasi saya?
Aplikasi : Terus gali kemampuan diri sendiri.
Doa :
Tuhan, ajar kami untuk mau terus menggali dan mengembangkan kemampuan yang
Engkau berikan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar