Baca : II Korintus 4
: 1 – 15
Dalam
segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak
putus asa; (II Korintus 4 : 8)
Ada sebuah pepatah kuno dari Rusia yang berkata : ″Palu
menghancurkan kaca, tapi palu membentuk baja.″ Apa makna kalimat bijak ini?
Kita adalah cara pandang kita terhadap masalah. Jika jiwa kita rapuh seperti
kaca, maka ketika masalah menghantam layaknya pukulan sebuah palu, maka dengan
mudah kita putus asa, kecewa, stres, dan hancur hati. Kita rentan terhadap
benturan dan gampang sekali tersinggung. Sedikit benturan dan gesekan dengan
seseorang bisa begitu mudah menghancurkan hubungan kita. Sedangkan jiwa yang
bermental baja adalah positif. Sekalipun dirinya berulangkali dihantam masalah,
ia tetap bersyukur dan karakternya semakin lebih baik. Orang yang bermental
baja sadar diri bahwa hantaman masalah itu baik untuk dirinya.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, apa respon kita selama ini
saat Tuhan biarkan penindasan, masalah, dan kesulitan terus menghantam diri kita?
Apakah kita merespon seperti kaca atau baja? Respon yang kita pilih akan
menentukan seperti apa masa depan kita kelak. Bicara masalah penindasan, Paulus
adalah rasul yang sangat sering mengalami penindasan baik dari bangsanya
sendiri maupun bangsa asing yang dilayaninya. Dalam suratnya yang kedua kepada
jemaat Korintus, Paulus bercerita bahwa dalam segala hal ia ditindas dan
dianiaya, ia tidak pernah putus asa. Secara hitung-hitungan dunia Paulus merugi
banyak, namun ia melihat bahwa semua pukulan masalah yang ia terima itu baik
buat dirinya dan rekan-rekan sepelayanannnya. Melalui penindasan dan aniaya,
Paulus belajar untuk makin bergantung kepada Tuhan, bukan pada kekuatannya
sendiri. Hasilnya, ia berhasil mendirikan berbagai jemaat di berbagai kota yang
disinggahinya.
Mari kita menjadi seorang Kristen yang bermental baja,
sehingga seberat apapun masalah yang menghantam kita, masalah itu justru
membentuk kita makin berguna dan tahan uji. Tuhan membentuk kita makin serupa
dengannya melalui berbagai pukulan masalah. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea –
Minggu, 9 Desember 2012
Pertanyaan : Apakah saya seorang Kristen yang tahan
uji?
Aplikasi : Jangan pernah putus asa saat
menyelesaikan masalah.
Doa :
Tuhan, bentuk mental kami seperti baja yang makin berguna dan kuat saat
menerima berbagai bentuk pukulan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar