Website counter

Jumat, 28 Desember 2012

Bermental Baja

Baca : II Korintus 4 : 1 – 15
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; (II Korintus 4 : 8)

Ada sebuah pepatah kuno dari Rusia yang berkata : ″Palu menghancurkan kaca, tapi palu membentuk baja.″ Apa makna kalimat bijak ini? Kita adalah cara pandang kita terhadap masalah. Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika masalah menghantam layaknya pukulan sebuah palu, maka dengan mudah kita putus asa, kecewa, stres, dan hancur hati. Kita rentan terhadap benturan dan gampang sekali tersinggung. Sedikit benturan dan gesekan dengan seseorang bisa begitu mudah menghancurkan hubungan kita. Sedangkan jiwa yang bermental baja adalah positif. Sekalipun dirinya berulangkali dihantam masalah, ia tetap bersyukur dan karakternya semakin lebih baik. Orang yang bermental baja sadar diri bahwa hantaman masalah itu baik untuk dirinya.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, apa respon kita selama ini saat Tuhan biarkan penindasan, masalah, dan kesulitan terus menghantam diri kita? Apakah kita merespon seperti kaca atau baja? Respon yang kita pilih akan menentukan seperti apa masa depan kita kelak. Bicara masalah penindasan, Paulus adalah rasul yang sangat sering mengalami penindasan baik dari bangsanya sendiri maupun bangsa asing yang dilayaninya. Dalam suratnya yang kedua kepada jemaat Korintus, Paulus bercerita bahwa dalam segala hal ia ditindas dan dianiaya, ia tidak pernah putus asa. Secara hitung-hitungan dunia Paulus merugi banyak, namun ia melihat bahwa semua pukulan masalah yang ia terima itu baik buat dirinya dan rekan-rekan sepelayanannnya. Melalui penindasan dan aniaya, Paulus belajar untuk makin bergantung kepada Tuhan, bukan pada kekuatannya sendiri. Hasilnya, ia berhasil mendirikan berbagai jemaat di berbagai kota yang disinggahinya.

Mari kita menjadi seorang Kristen yang bermental baja, sehingga seberat apapun masalah yang menghantam kita, masalah itu justru membentuk kita makin berguna dan tahan uji. Tuhan membentuk kita makin serupa dengannya melalui berbagai pukulan masalah. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Minggu, 9 Desember 2012
Pertanyaan    : Apakah saya seorang Kristen yang tahan uji?
Aplikasi          : Jangan pernah putus asa saat menyelesaikan masalah.
Doa                 : Tuhan, bentuk mental kami seperti baja yang makin berguna dan kuat saat menerima berbagai bentuk pukulan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar