Website counter

Jumat, 28 Desember 2012

Menyatakan Kebaikan Pada Sesama

Baca : Hakim-hakim 6 : 1 – 40
Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." (Hakim-hakim 6 : 12)

Thich Nhat Han, peraih Nobel Perdamaian 2010 dari Vietnam memberikan resep sederhana membangun hubungan yang efektif dengan orang-orang di sekitar kita. pertama, kalau seseorang memiliki tindakan buruk namun ucapannya baik, jangan fokus dengan tindakannya dan hanya memperhatikan ucapannya. Kedua, kalau seseorang memiliki perkataan buruk namun tindakannya baik, jangan perhatikan ucapannya, namun perhatikan tindakan baiknya. Ketiga, kalau seseorang ucapan dan tindakannya buruk, namun masih punya sedikit kebaikan hati, jangan pedulikan tindakan dan ucapannya, namun perhatikan kebaikannya yang sedikit itu. Keempat, kalau seseorang tindakan dan ucapannya buruk, dan sama sekali tak punya kebaikan, bukalah pintu hati kita dengan cinta dan belas kasih.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, bagaimana cara sederhana menyatakan kebaikan Tuhan kepada sesama? Mudah, belajarlah melihat kebaikan dalam diri orang lain. Tuhan selalu lebih memperhatikan kebaikan kita daripada berbagai kelemahan kita. Kalau kita membaca kisah Gideon diangkat menjadi hakim, kita mungkin tak mengerti alasan Tuhan mengatakan Gideon adalah pahlawan yang gagah berani. Gideon tiga kali minta tanda sebelum maju perang. Saat merobohkan mezbah Baal, ia melakukannya malam hari. Secara tindakan Gideon peragu dan pengecut, namun Tuhan tetap bisa melihat dia sebetulnya pemberani. Kalau kita baca kisahnya sampai selesai, terbukti Tuhan tidak salah panggil Gideon menjadi hakim. Tuhan selalu memandang positif semua orang.

Kalau saat ini kita masih lebih suka fokus akan kekurangan orang lain, mari belajar untuk bisa melihat orang lain pun sama tidak sempurnanya seperti kita. Saya percaya semua kita ingin diterima dengan baik oleh orang lain, ingin dihargai, bahkan ingin diterima oleh pasangan apa adanya. Hendaknya kita bisa memperlakukan hal yang sama kepada sesama. Akan selalu ada kelemahan kita temukan dalam pribadi setiap orang dan kita bisa dengan penuh semangat menghantam kelemahannya, namun itu tidak sesuai kebenaran firman Tuhan. Fokuslah pada kebaikan orang lain, sama seperti Tuhan yang fokus akan kelebihan kita. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Minggu, 2 Desember 2012
Pertanyaan    : Apakah saya suka fokus akan kelemahan orang lain?
Aplikasi          : Fokuslah pada kebaikan orang lain.
Doa                 : Tuhan, ajar kami untuk fokus pada kebaikan-kebaikan orang lain. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar