Baca : Hakim-hakim 6
: 1 – 40
Malaikat
TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN
menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." (Hakim-hakim 6 : 12)
Thich Nhat Han, peraih Nobel Perdamaian 2010 dari Vietnam
memberikan resep sederhana membangun hubungan yang efektif dengan orang-orang
di sekitar kita. pertama, kalau seseorang memiliki tindakan buruk namun
ucapannya baik, jangan fokus dengan tindakannya dan hanya memperhatikan
ucapannya. Kedua, kalau seseorang memiliki perkataan buruk namun tindakannya
baik, jangan perhatikan ucapannya, namun perhatikan tindakan baiknya. Ketiga,
kalau seseorang ucapan dan tindakannya buruk, namun masih punya sedikit
kebaikan hati, jangan pedulikan tindakan dan ucapannya, namun perhatikan
kebaikannya yang sedikit itu. Keempat, kalau seseorang tindakan dan ucapannya
buruk, dan sama sekali tak punya kebaikan, bukalah pintu hati kita dengan cinta
dan belas kasih.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, bagaimana cara sederhana
menyatakan kebaikan Tuhan kepada sesama? Mudah, belajarlah melihat kebaikan
dalam diri orang lain. Tuhan selalu lebih memperhatikan kebaikan kita daripada
berbagai kelemahan kita. Kalau kita membaca kisah Gideon diangkat menjadi
hakim, kita mungkin tak mengerti alasan Tuhan mengatakan Gideon adalah pahlawan
yang gagah berani. Gideon tiga kali minta tanda sebelum maju perang. Saat
merobohkan mezbah Baal, ia melakukannya malam hari. Secara tindakan Gideon
peragu dan pengecut, namun Tuhan tetap bisa melihat dia sebetulnya pemberani.
Kalau kita baca kisahnya sampai selesai, terbukti Tuhan tidak salah panggil
Gideon menjadi hakim. Tuhan selalu memandang positif semua orang.
Kalau saat ini kita masih lebih suka fokus akan kekurangan
orang lain, mari belajar untuk bisa melihat orang lain pun sama tidak
sempurnanya seperti kita. Saya percaya semua kita ingin diterima dengan baik
oleh orang lain, ingin dihargai, bahkan ingin diterima oleh pasangan apa
adanya. Hendaknya kita bisa memperlakukan hal yang sama kepada sesama. Akan
selalu ada kelemahan kita temukan dalam pribadi setiap orang dan kita bisa
dengan penuh semangat menghantam kelemahannya, namun itu tidak sesuai kebenaran
firman Tuhan. Fokuslah pada kebaikan orang lain, sama seperti Tuhan yang fokus
akan kelebihan kita. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea –
Minggu, 2 Desember 2012
Pertanyaan : Apakah saya suka fokus akan kelemahan
orang lain?
Aplikasi : Fokuslah pada kebaikan orang lain.
Doa :
Tuhan, ajar kami untuk fokus pada kebaikan-kebaikan orang lain. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar