Website counter

Jumat, 28 Desember 2012

Apa Pun Masa Depannya

Baca : Yohanes 21 : 15 – 19
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku." (Yohanes 21 : 19)

Kalau hari ini Anda melamar kerja di satu perusahaan dan pimpinan perusahaan itu mengatakan berbagai resiko buruk yang akan Anda terima saat bekerja kepadanya, apa respon Anda? Pimpinan itu berkata akan banyak orang menolak barang yang Anda tawarkan. Anda akan dipukuli, dianiaya, dan bisa dibunuh saat mempresentasikan barang yang Anda jual. Anda tidak mendapat jaminan asuransi dan berbagai fasilitas seperti mobil, rumah, dan uang lembur. Anda harus mengeluarkan uang pribadi untuk bisa mencapai target perusahaan. Saya sangat yakin tak ada di antara kita yang mau bekerja pada perusahaan itu. Lalu bagaimana kalau ternyata Tuhan sendiri yang berkata masa depan Anda suram kalau ikut Dia, sama seperti yang Petrus alami?

Setelah menanyai Petrus sampai tiga kali, Tuhan Yesus berkata kepada Petrus bahwa di masa tuanya ia akan menderita aniaya karena nama-Nya. Penganiayaan dan kesusahan akan selalu datang dalam hidupnya, dan ucapan Yesus ini menjadi kenyataan. Kisah para rasul mencatat berbagai peristiwa pahit yang harus Petrus alami saat mewartakan Injil. Sejarah gereja mencatat Petrus mati dengan cara yang terbilang tragis, yaitu mati dengan disalib secara terbalik setelah Roma dibakar oleh kaisar Nero. Petrus sudah tahu masa depannya seperti apa, namun ia tetap menjalani panggilan Tuhan yaitu gembalakanlah domba-dombaKu. Hamba Tuhan, apakah saat ini Anda merasa seperti Petrus? Anda sudah setia dalam pelayanan, namun hidup Anda tetap sengsara dan masa depan Anda suram? Jangan patah semangat, apalagi undur dari pelayanan, karena Petrus sendiri mengalaminya dan Petrus tidak mundur. Tuhan memampukannya bertahan sampai akhir. Petrus tidak pernah menyesal dan dengan tegar melakukan perintah Tuhan.

Hidup sebagai hamba Tuhan memang sulit, namun jangan pernah takut atau bimbang karena kita berjalan bersama Tuhan. Tuhan turut merasakan dan Ia tetap memampukan Anda untuk tegar menghadapi situasi seburuk apapun, bahkan kematian. Petrus tetap setia sampai garis akhir, mari kita juga tetap setia karena yang penting bukan seberapa bagus masa depan kita saat ikut Tuhan, namun seberapa kita tetap setia melayani Tuhan sampai mati. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Penuai – Senin, 26 November 2012
Pertanyaan    : Apakah saya pernah bimbang dalam melayani Tuhan?
Aplikasi          : Apapun masa depan Anda, tetaplah setia.
Doa                 : Tuhan, selalu kuatkan kami untuk setia kepada Engkau. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar