Website counter

Kamis, 30 Agustus 2012

Tatap Lurus Matanya

Baca : Roma 12 : 9 – 21
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! (Roma 12 : 17)

Jika seseorang baru saja melontarkan kata-kata penghinaan kepada kita, apa yang harus kita lakukan? Apakah balik menghinanya dengan lebih kasar? Tidak. Lakukan hal ini. Pertama, tataplah mata orang itu. Jangan mengucapkan sepatah kata pun. Hanya diam. Diam akan mencemaskannya. Ia tidak tahu apa yang akan menyusul. Kemudian tersenyumlah. Hal ini bahkan akan semakin mencemaskannya. Setelah itu, ucapkan sebuah pertanyaan yang sangat tenang kepadanya, ″Bolehkah Anda mengulangi apa yang baru saja Anda katakan? Saya ingin memastikan apakah saya telah mendengarnya dengan benar.″

Tidak butuh lama, sikap kita akan menyebabkan dia mencabut kembali penghinaannya dengan rasa malu. Atau, ia mungkin akan menjadi gugup dan berkata, ″Yah, lupakan saja itu. Saya kira saya agak tergesa-gesa.″ Sering kali, ia akan minta maaf. Amat jarang ia akan mengulangi apa yang telah dikatakannya. Tidak peduli apa yang dilakukannya, kita berada di posisi yang kuat. kita telah menguasai orang yang menghina kita tanpa perlu mengeluarkan kata-kata kasar. Kita telah memojokkan dia pada sikap bertahan.

Membalas umpatan dengan umpatan, membalas tamparan dengan tamparan, adalah hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Kristus. Namun bagi kita yang mengenal Kristus, kita pasti akan berusaha untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Selama kita hidup di dunia, akan selalu ada orang yang tidak suka dengan perbuatan kita, sebaik apapun perbuatan yang sudah kita buat. Kita tak mampu menyenangkan semua orang, sehingga berlapang dadalah saat ada orang menghina perbuatan baik kita. Tatap lurus matanya kalau ia terang-terangan memaki kita dari depan dan jangan pernah balas mencaci makinya. Minta Roh Kudus memampukan kita untuk mampu mengeluarkan perkataan lemah lembut sehingga kita berhasil mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Sabtu, 25 Agustus 2012
Pertanyaan    : Apakah aku membalas caci maki dengan caci maki?
Aplikasi          : Balaslah kejahatan dengan kebaikan meskipun sulit.
Doa                 : Tuhan, ajar aku bisa menahan diri dan tetap mengeluarkan perkataan positif saat mendapat caci maki. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar