Website counter

Kamis, 30 Agustus 2012

Belajar Memahami

Baca : Lukas 7 : 11 – 17
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" (Lukas 7 : 13)

Andy F.Noya adalah host acara Kick Andy yang menginspirasi jutaan orang Indonesia untuk tidak menyerah dengan keterbatasan mereka. Suatu kali di tengah kemacetan kota Jakarta, mobil Andy ditabrak motor dari belakang sampai penyok. Cukup alasan baginya untuk marah dan meminta ganti rugi. Tetapi begitu melihat yang menabrak adalah seorang anak yang memboncengkan ibunya yang sudah tua, hati Andy luluh. ″Saya ingat waktu Mama dituntut membayar ganti rugi kaca spion mobil yang saya pecahkan. Mama yang hanya tukang jahit harus mengangsur berbulan-bulan sampai lunas,″ kenang Andy. Latar belakang dan pengalaman hidupnya membuat Andy gampang memahami orang lain.

Saat membaca renungan ini, kita mungkin sedang marah dengan seseorang. Hal ini bisa terjadi karena kita merasa orang itu menyebalkan, susah dinasehati, dan merugikan diri kita. Kita merasa tidak enak hati dan terus memikirkan orang itu. Kita berhak komplain atas kelakuan seseorang yang di hati kita terasa kurang pas, namun pernahkah kita mencoba memahami mengapa orang itu melakukan tindakan itu? Misalnya orang itu pendiam dan kurang mau terbuka dengan kita, pernahkah kita mencoba mencari tahu mengapa orang itu bersikap demikian, atau kita mendiamkannya dan memberikan label dia orang sombong? Yesus adalah Tuhan yang sangat memahami keadaan setiap orang yang Ia temui. Contohnya, Ia membangkitkan seorang anak muda di Naim. Yesus tergerak oleh belas kasihan karena melihat ibu si anak seorang janda dan anak itu adalah anak satu-satunya.

Mari kita belajar memahami seperti Yesus. Jangan menilai seseorang dari apa yang nampak, namun nilai juga dari apa yang tidak nampak. Jangan menilai perbuatan jelek seseorang, namun cari tahu mengapa orang itu berbuat jelek. Saat kita mampu memahami keadaan orang lain, itu menandakan kita berbeda dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang hanya bisa menghakimi dosa orang lain. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Minggu, 12 Agustus 2012
Pertanyaan    : Apakah aku bisa memahami perasaan orang lain?
Aplikasi          : Mari kita belajar memahami seperti Yesus.
Doa                 : Lembutkan hatiku Tuhan agar mampu memahami orang lain. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar