Website counter

Kamis, 30 Agustus 2012

110 Miliar Rupiah

Baca : Markus 5 : 1 – 20
Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. (Markus 5 : 13)

Menteri BUMN Dahlan Iskan di acara talk show Kompas Karier Fair 2012, menceritakan pengalamannya pernah mempertahankan seorang pegawainya untuk tetap bekerja, sekalipun merugikan perusahaannya Rp 110 miliar. Suatu saat pegawainya itu mengajukan konsep membangun bisnis. Dahlan pun mengizinkan uang perusahaannya sebesar Rp 10 miliar dipakai membuka bisnis itu. Pihak Singapura memberikan pinjaman Rp 100 miliar. Lalu, Rp 110 miliar itu diputar. ketika terjadi krisis, uang itu ludes. Pegawai itu menghadap dan menangis di depannya. Dahlan mengaku tak menemukan celah si pegawai ingin korupsi dengan uang perusahaannya. Ketika pegawai itu bertanya, apakah dia harus keluar, Dahlan dengan tegas menjawab tidak. Dahlan beralasan, pegawai tersebut telah belajar dari kesalahannya. Kejadian buruk tersebut dianggapnya hanya risiko bisnis semata.

Hamba Tuhan, Tuhan sangat menghargai kita semua, termasuk jiwa-jiwa yang masih terhilang dengan nilai yang sangat tinggi. Sewaktu Yesus melihat ada seorang Gerasa yang dirasuk legion sehingga menjadi gila dan sangat menderita, Yesus usir legion itu. Namun legion minta sarat yang cukup mahal untuk melepaskan orang Gerasa, ia minta pindah ke pasukan babi yang sedang mencari makan, dan Yesus penuhi syarat itu. Marilah kita menghitung, anggaplah seekor babi harganya satu juta lalu dikalikan dua ribu. Hasilnya 2 miliar. Yesus rela membayar harga begitu mahal hanya demi satu orang Gerasa, yang notabene bukan orang Yahudi, karena Yesus ingin menunjukkan pada kita semua bahwa jiwa manusia sangat berharga.

Hamba Tuhan, kalau hari ini kita merasa merugi banyak karena mengasihi satu jiwa yang terhilang, mintalah ampun pada Tuhan karena kita mulai hitung-hitungan. Tuhan Yesus tak pernah hitung-hitungan dalam menyelamatkan jiwa yang hilang, bahkan Ia rela mati. Hendaknya kita pun tidak berhitung masalah uang, waktu, tenaga, maupun pikiran demi menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Penuai – Rabu, 22 Agustus 2012
Pertanyaan    : Apa yang aku rasakan saat mengasihi jiwa-jiwa yang belum percaya?
Aplikasi          : Jangan pernah perhitungan dalam menyelamatkan jiwa.
Doa                 : Tuhan, lembutkan hatiku agar tidak perhitungan saat menyelamatkan jiwa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar