Website counter

Kamis, 30 Agustus 2012

Aku Cinta Indonesia

Baca : Mazmur 5 : 1 – 13
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu. (Mazmur 5 : 4)

Piala Suzuki AFF 2010 membuat ribuan orang rela mengantri selama berjam-jam saat membeli tiket di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Mereka mau mengantri dan membeli tiket dengan harga yang cukup mahal karena bangga tim Merah Putih menang, walaupun di final kalah melawan Malaysia. Semangat nasionalisme membara karena mereka ingin membuktikan Indonesia pun bisa menjadi juara. Bermacam alasan dihalalkan untuk bisa datang ke Gelora Bung Karno dan membeli tiket. Ada yang membuat alasan sakit, sengaja tidak istirahat atau tidak makan siang saat jam istirahat, sengaja tidak membuka toko, jauh-jauh dari Semarang, Surabaya, bahkan Papua datang, dan tak sedikit anak muda rela berpanas-panas ria demi bisa dapat tiket dan menonton. Mereka rela berkorban waktu, uang, tenaga dan suara karena mereka cinta Indonesia, mereka bangga dan sangat ingin Indonesia bisa juara.

Sobat Muda, demi bisa menyaksikan dan mendukung tim Indonesia berlaga secara langsung, teman-teman kita dan mungkin kamu sendiri rela keluar duit, antri berjam-jam, teriak-teriak dan jingkrak-jingkrak sampai loyo. Itu semua dilakukan untuk menunjukkan bahwa kita sebetulnya cinta Indonesia. Kalau kita bisa begitu semangat mendukung Indonesia, apakah kita memiliki semangat dan tindakan yang sama untuk mendukung Tuhan? Apakah kamu rela datang tepat waktu saat ibadah hari minggu, apakah kamu disiplin dalam saat teduh dan doa, apakah kamu mau di tolak, disakiti dan tidak dihargai saat berusaha mengasihi orang yang memusuhimu, apakah kamu tetap mengeluarkan perkataan yang baik saat di caci maki, apakah kamu rela kehilangan kenyamanan masa mudamu demi kegiatan gereja, apakah kamu tulus menolong orang, apakah kamu bener-bener jaga hidupmu sesuai FirTu ketika temen-temenmu yang lain seenaknya berbuat dosa?

Daud adalah sosok yang bener-bener tulus dalam mengasihi Tuhan. Dia nggak mau membuat Tuhan menunggu, namun Daud yang menunggu Tuhan. Berbanding terbalik dengan sebagian anak muda masa sekarang yang membiarkan Tuhan menunggu karena mereka datang terlambat saat ibadah. Kalau kamu rela berkorban untuk negara, hendaknya kamu pun rela berkorban untuk Tuhan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Anak Muda – Jumat, 17 Agustus 2012
Pertanyaan    : Maukah aku menjadi pelaku firman dan hidup disiplin?
Aplikasi          : Teladanilah gaya hidup Tuhan Yesus.
Doa                 : Tuhan, ajar aku tulus mengasihiMu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar