Baca : Mazmur 5 : 1 –
13
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar
seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku
menunggu-nunggu. (Mazmur 5 : 4)
Piala
Suzuki AFF 2010 membuat ribuan orang rela mengantri selama berjam-jam saat
membeli tiket di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Mereka mau mengantri dan membeli
tiket dengan harga yang cukup mahal karena bangga tim Merah Putih menang,
walaupun di final kalah melawan Malaysia. Semangat nasionalisme membara karena
mereka ingin membuktikan Indonesia
pun bisa menjadi juara. Bermacam alasan dihalalkan untuk bisa datang ke Gelora
Bung Karno dan membeli tiket. Ada yang membuat alasan sakit, sengaja tidak
istirahat atau tidak makan siang saat jam istirahat, sengaja tidak membuka
toko, jauh-jauh dari Semarang, Surabaya, bahkan Papua datang, dan tak sedikit
anak muda rela berpanas-panas ria demi bisa dapat tiket dan menonton. Mereka
rela berkorban waktu, uang, tenaga dan suara karena mereka cinta Indonesia, mereka
bangga dan sangat ingin Indonesia
bisa juara.
Sobat
Muda, demi bisa menyaksikan dan mendukung tim Indonesia berlaga secara
langsung, teman-teman kita dan mungkin kamu sendiri rela keluar duit, antri
berjam-jam, teriak-teriak dan jingkrak-jingkrak sampai loyo. Itu semua
dilakukan untuk menunjukkan bahwa kita sebetulnya cinta Indonesia.
Kalau kita bisa begitu semangat mendukung Indonesia, apakah kita memiliki
semangat dan tindakan yang sama untuk mendukung Tuhan? Apakah kamu rela datang
tepat waktu saat ibadah hari minggu, apakah kamu disiplin dalam saat teduh dan
doa, apakah kamu mau di tolak, disakiti dan tidak dihargai saat berusaha
mengasihi orang yang memusuhimu, apakah kamu tetap mengeluarkan perkataan yang
baik saat di caci maki, apakah kamu rela kehilangan kenyamanan masa mudamu demi
kegiatan gereja, apakah kamu tulus menolong orang, apakah kamu bener-bener jaga
hidupmu sesuai FirTu ketika temen-temenmu yang lain seenaknya berbuat dosa?
Daud
adalah sosok yang bener-bener tulus dalam mengasihi Tuhan. Dia nggak mau
membuat Tuhan menunggu, namun Daud yang menunggu Tuhan. Berbanding terbalik
dengan sebagian anak muda masa sekarang yang membiarkan Tuhan menunggu karena
mereka datang terlambat saat ibadah. Kalau kamu rela berkorban untuk negara,
hendaknya kamu pun rela berkorban untuk Tuhan. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Anak
Muda – Jumat, 17 Agustus 2012
Pertanyaan : Maukah aku menjadi pelaku firman dan hidup
disiplin?
Aplikasi : Teladanilah gaya hidup Tuhan Yesus.
Doa : Tuhan, ajar aku tulus
mengasihiMu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar