Website counter

Kamis, 30 Agustus 2012

Bekerja Sepenuh Hati

Baca : Bilangan 14 : 1 – 38
Kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya. (Bilangan 32 : 12)

Suatu hari di sebuah perusahaan, seorang atasan meminta seluruh bawahannya untuk lembur. Secara spontan beberapa karyawan melontarkan komentar, ″Yah, tergantung imbalannya dong.″ Mendengar hal itu, atasan pun memberikan jawaban agar orang-orang yang mengharapkan uang tambahan karena lembur silahkan membuat surat pengunduran diri. Suasana ruangan pun segera hening. Kejadian itu pernah terjadi di perusahaan tempat saya bekerja beberapa tahun lalu.

Sahabat RePa, semua orang pasti ingin mendapatkan sesuatu yang utuh alias sepenuh hati. Sebagai suami, Anda ingin mendapatkan cinta yang sepenuh hati dari istri. Sebagai atasan, Anda ingin bawahan bekerja sepenuh hati kepada perusahaan yang Anda pimpin. Sebagai anak, Anda ingin mendapatkan kasih sayang yang penuh dari orangtua. Tuhan pun ingin setiap orang menyembahnya dengan sepenuh hati sehingga hukum Tuhan yang terutama dan yang pertama dalam hukum Taurat adalah : Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu (Matius 22:37). Dalam tindakan nyata bekerja dengan sepenuh hati sudah dilakukan banyak orang disekitar kita. Para tentara kita dengan sepenuh hati menjaga kedaulatan NKRI walaupun gajinya terbilang minim, para tukang sampah setiap hari dengan sepenuh hati membersihkan sampah walaupun gajinya minim, guru-guru bantu di pulau-pulau terpencil dengan sepenuh hati tetap mengajar walaupun gajinya sering telat dikirim dan hidup sangat sederhana, para misionaris yang menginjil ke pedalaman sepenuh hati memberitakan injil walaupun hidup serba kekurangan dan sederhana. Upah orang yang bekerja sepenuh hati adalah berkat Tuhan yang tak ternilai, yang itu sudah dibuktikan oleh Yosua dan Kaleb. Alkitab mencatat hanya mereka berdua yang tinggal hidup dari orang-orang seangkatannya karena mereka mengikut Tuhan dengan sepenuh hati.

Mari kita awali hari ini dengan menyembah Tuhan dan bekerja dengan sepenuh hati. Jangan pernah hitung-hitungan dalam bekerja karena sebuah pekerjaan atau karya yang terbaik hanya bisa tercipta dari orang-orang yang mau melakukannya dengan sepenuh hati. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Pagi – Minggu, 5 Agustus 2012
Pertanyaan    : Apakah aku melakukan segala aktifitas dengan sepenuh hati?
Aplikasi          : Kerjakan segala sesuatu dengan sepenuh hati.
Doa                 : Tuhan, berikan aku kekuatan lebih agar mampu bertindak sepenuh hati. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar