Website counter

Kamis, 30 Agustus 2012

Cerita Sebuah Lilin

Baca : Matius 5 : 13 – 16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5 : 16)

Ketika aku menyalakan sebuah lilin, tiba-tiba lilin itu bicara padaku, ″Kamu telah menyalakan aku dan kini kamu menatap apiku. Kamu menikmati kehangatan dan terang yang kupancarkan. Aku bahagia bisa berguna dan dibakar demi kebahagiaanmu. Jika tidak, aku hanya berbaring bermalas-malasan di dalam sebuah kotak yang tersimpan rapi di dalam lemari. Aku hanya bermakna saat dinyalakan, walaupun aku sadar bahwa semakin lama aku terbakar, semakin pendek batangku, dan semakin dekat pula kematianku. Dan ketika aku benar-benar habis, kamu akan berkata bahwa aku telah musnah terbakar.″

Lanjutnya, ″Aku tahu, aku mempunyai pilihan untuk tetap tinggal di dalam kotak dan tetap tidak terlihat, tersentuh, dan tak berguna. Atau, aku dapat membakar diriku sendiri dengan memberikan cahaya dan kehangatan – tetapi dengan demikian aku mempercepat kematianku. Tetapi aku tahu itu indah dan bermakna.″ Cinta dalam hatimu tidak dianugrahkan untuk disimpan: cinta bukanlah cinta hingga engkau menyalurkannya.

WANITA, apakah kita berbaur dengan masyarakat dan membagikan cinta dan kehangatan Tuhan yang sudah kita rasakan? Atau, kita sibuk mengurung diri dalam urusan gereja, namun ogah-ogahan kalau diajak mengunjungi panti jompo, mendatangi panti asuhan, atau mengadakan bakti sosial di perkampungan kumuh. Terang yang sejati pasti akan mendatangi tempat yang gelap, bukan berkumpul bersama terang-terang yang lain dalam satu tempat dan membiarkan tempat lain dikelilingi kegelapan.

Kehadiran Anda dan saya sebagai orang Kristen dikatakan berarti saat kita mau terjun dalam masyarakat dan membagikan kesaksian hidup kita bagaimana Tuhan ubahkan hidup kita. Ada banyak orang diluar Tuhan dan gereja merindukan kasih dan damai sejahtera, tugas kitalah untuk berani keluar dari kenyamanan dan mendatangi mereka untuk mengasihi dan memberikan kehangatan terang Tuhan. Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Kamis, 16 Agustus 2012
Pertanyaan    : Apakah aku sudah berbaur dengan masyarakat?
Aplikasi          : Jangan mengurung diri dengan kegiatan gereja.
Doa                 : Tuhan, ajar aku bisa berbaur dengan masyarakat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar