Baca : Kisah Para
Rasul 8 : 1b – 3
Tetapi
Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan
menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk
dimasukkan ke dalam penjara. (Kisah Para Rasul 8 : 3)
Hidup itu seperti sebuah permainan anak panah. Semakin
banyak anak panah kita lempar, semakin besar kemungkinan kita untuk mengenai
sasaran. Jika kita hanya melempar tiga buah anak panah, maka kesempatan kita
untuk mengenai sasaran sangatlah kecil. Tetapi jika kita melempar 1.000 anak
panah, bahkan jika kita seseorang yang betul-betul payah dalam hal memanah,
kemungkinan besar kita akhirnya akan mengenai sasaran. Tapi jika kita melempar
1.000 anak panah, kemungkinan kita untuk meleset juga akan jauh lebih banyak
dibandingkan dengan jika kita hanya melempar tiga anak panah.
Kesalahan dan kegagalan adalah bagian yang harus mau kita
rasakan kalau kita ingin menjadi orang sukses dalam bidang karier maupun
pelayanan yang sedang kita tekuni saat ini. Sebagian kita mungkin hanya kenal
Paulus sebagai rasul yang hebat, penulis surat terbanyak, atau rasul yang
terlalu banyak mengalami penderitaan. Diakhir hayatnya memang Paulus mengakhiri
pertandingan dengan baik, namun Paulus pun pernah merasakan kegagalan. Paulus
(dulu Saulus) tahu hukum Taurat sehingga di jaman jemaat mula-mula, ia
menganggap jemaat sebagai penyesat sehingga setuju Stefanus mati dibunuh.
Selanjutnya ia pun turun tangan sendiri berusaha membinasakan jemaat. Satu hari
kelak tindakan ini sangat disesalinya sehingga ia menyebut segala sesuatu
kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus (Filipi 3 : 8).
Semakin besar keberhasilan yang ingin kita raih, hendaknya
kita pun semakin siap merasakan kegagalan yang lebih besar. Bersiaplah untuk
gagal dan bangkit kembali saat gagal. Jangan takut gagal atau merugi, karena
semua orang sukses yang kita kenal dan menjadi panutan pun dahulunya pasti
sering mengalami kegagalan. Jangan pernah berhenti mencoba dengan lebih baik
sebelum kita berhasil. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Next – Minggu, 5 Agustus 2012
Pertanyaan : Apakah aku siap untuk gagal?
Aplikasi : Gagal boleh menyerah jangan.
Doa : Tuhan, terima kasih untuk
setiap kegagalan yang boleh aku alami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar