Website counter

Kamis, 30 Agustus 2012

Motor Tanpa Lampu

Baca : Yesaya 8 :23-9:6
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. (Yesaya 9 : 1)

Jalan raya di depan rumah saya beberapa waktu lalu mengalami kerusakan. Ada sebuah lubang cukup besar yang akan sangat membahayakan bila diterjang di sepeda motor. Nah, beberapa hari lalu, di malam hari, lubang itu menelan korban sebuah sepeda motor. Kedua pengemudinya babak belur dan motornya mengalami kerusakan karena melintas di atas lubang itu. Setelah ditolong warga, akhirnya diketahui si pemilik motor tidak menyalakan lampu sehingga tidak bisa melihat lubang yang ada. Hasilnya ia celaka.

Tak ada seorang pun bisa aman melakukan segala sesuatu dalam kegelapan. Secara rohani, saat kita belum mengenal Yesus, kita pun seperti orang yang berjalan dalam gelap. Kita tidak tahu apa itu damai sejahtera atau apa itu kasih. Namun kini kita mengenal Yesus, sudah tahu kebenaran-Nya, dan sudah menjadi terang dunia. Pertanyaannya adalah, apakah terang yang kita miliki hanya kita simpan untuk diri sendiri atau digunakan untuk menuntun orang lain datang pada Yesus? Apakah di tempat kerja perbuatan dan ucapan kita membuat rekan-rekan kita semangat dan terinspirasi sehingga mereka mau mengenal Yesus? Dalam keluarga, apakah tingkah laku dan perbuatan kita memberikan pengaruh positif sehingga anggota keluarga yang belum percaya semangat karena kita menjadi murid Yesus?

Kita sekarang bisa bersukacita karena Yesus telah memberikan terang-Nya pada kita. Di sekitar kita masih banyak orang-orang yang hidup dalam kegelapan dan tugas kita sebagai murid-Nya untuk menerangi hidup mereka dan menunjukkan arah menuju Yesus agar kelak mereka pun menjadi terang dunia. Jadilah lampu di mana pun Tuhan menempatkan kita saat ini. Kalau saat ini kita merasa tertekan karena Tuhan menempatkan kita di lingkungan yang sebagian besar orangnya senang melakukan dosa atau egois, bersukacitalah karena disitulah kita akan bersinar dan bisa membagikan terang. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 27 Agustus 2012
Pertanyaan    : Apakah aku menjadi ″lampu″ bagi sekelilingku?
Aplikasi          : Jadilah terang di tempat gelap.
Doa                 : Tuhan, ajar kami untuk selalu menjaga sopan santun kepada siapapun. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar