Baca : Yesaya 8
:23-9:6
Bangsa
yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang
diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. (Yesaya 9 : 1)
Jalan raya di depan rumah saya beberapa waktu lalu mengalami
kerusakan. Ada sebuah lubang cukup besar yang akan sangat membahayakan bila
diterjang di sepeda motor. Nah, beberapa hari lalu, di malam hari, lubang itu
menelan korban sebuah sepeda motor. Kedua pengemudinya babak belur dan motornya
mengalami kerusakan karena melintas di atas lubang itu. Setelah ditolong warga,
akhirnya diketahui si pemilik motor tidak menyalakan lampu sehingga tidak bisa
melihat lubang yang ada. Hasilnya ia celaka.
Tak ada seorang pun bisa aman melakukan segala sesuatu dalam
kegelapan. Secara rohani, saat kita belum mengenal Yesus, kita pun seperti
orang yang berjalan dalam gelap. Kita tidak tahu apa itu damai sejahtera atau
apa itu kasih. Namun kini kita mengenal Yesus, sudah tahu kebenaran-Nya, dan
sudah menjadi terang dunia. Pertanyaannya adalah, apakah terang yang kita
miliki hanya kita simpan untuk diri sendiri atau digunakan untuk menuntun orang
lain datang pada Yesus? Apakah di tempat kerja perbuatan dan ucapan kita
membuat rekan-rekan kita semangat dan terinspirasi sehingga mereka mau mengenal
Yesus? Dalam keluarga, apakah tingkah laku dan perbuatan kita memberikan
pengaruh positif sehingga anggota keluarga yang belum percaya semangat karena
kita menjadi murid Yesus?
Kita sekarang bisa bersukacita karena Yesus telah memberikan
terang-Nya pada kita. Di sekitar kita masih banyak orang-orang yang hidup dalam
kegelapan dan tugas kita sebagai murid-Nya untuk menerangi hidup mereka dan
menunjukkan arah menuju Yesus agar kelak mereka pun menjadi terang dunia.
Jadilah lampu di mana pun Tuhan menempatkan kita saat ini. Kalau saat ini kita
merasa tertekan karena Tuhan menempatkan kita di lingkungan yang sebagian besar
orangnya senang melakukan dosa atau egois, bersukacitalah karena disitulah kita
akan bersinar dan bisa membagikan terang. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea –
Senin, 27 Agustus 2012
Pertanyaan : Apakah aku menjadi ″lampu″ bagi
sekelilingku?
Aplikasi : Jadilah terang di tempat gelap.
Doa : Tuhan, ajar kami untuk selalu
menjaga sopan santun kepada siapapun. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar